Paguyuban Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bogor, Jawa Barat mendorong anggotanya yang sebagian besar pelaku usaha mikro untuk tetap eksis, mandiri, dan bahkan maju, pada situasi pandemi COVID-19 di mana banyak sektor usaha terkena dampaknya.

Ketua Paguyuban UMKM Kota Bogor, Kushermayanti di Bogor, Minggu mengatakan, dukungan itu dilakukan melalui penyaluran bantuan kepada anggotanya berupa peralatan produksi untuk menjalankan usaha.

Bantuan peralatan produksi dari donatur yang disalurkan oleh Paguyuban UMKM Kota Bogor antara lain kulkas, lemari pendingin minuman, kompor gas, rice cooker, blender, kuali berukuran besar, dan sebagainya.

Menurut Yanti, panggilan Kushermayanti, bantuan itu disalurkan kepada 45 anggota Paguyuban UMKM sebagai pendukung kebutuhan usaha yang umumnya di bidang kuliner berskala mikro.

Selain bantuan peralatan produksi, Paguyuban UMKM Kota Bogor juga menyalurkan bantuan paket sembako untuk anggota paguyuban maupun kaum duafa, janda, dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK). "Bantuan ini kami salurkan sudah sejak Maret lalu, ketika COVID-19 mulai merebak," katanya.

Yanti berharap, bantuan peralatan produksi ini dapat memotivasi para pelaku usaha mikro anggota paguyuban untuk dapat berusaha lebih giat lagi sehingga usahanya berkembang.

"Harapan kami, anggota paguyuban yang mendapat bantuan ini, usahanya bisa maju dan mampu merekrut pegawai. Itu artinya, UMKM turut berkontribusi menciptakan lapangan kerja," katanya.

Yanti menuturkan, sebanyak 45 anggota paguyuban yang mendapatkan bantuan adalah anggota yang aktif dan bantuan diberikan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan usaha kuliner yang dijalaninya.

Anggota Paguyuban UMKM Kota Bogor, kata dia, jumlahnya sekitar 200 orang pelaku usaha mikro, tapi pada situasi COVID-19 saat ini ada yang tetap aktif dan sebagian vakum.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, yang turut hadir pada penyaluran bantuan, mengatakan, pada pandemi COVID-19 saat ini banyak sektor usaha yang terdampak sehingga usahanya menjadi menurun.

Namun, Atang melihat, ada empat sektor usaha yang bisa disebut tetap stabil yakni kesehatan, pendidikan, telekomunikasi, serta UMKM. "Apalagi pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM juga turut memperhatikan pelaku UMKM dengan memberikan insentif dan kemudahan," katanya.

Menurut dia, bantuan insentif dan peralatan yang diberikan kepada pelaku UMKM sasarannya agar mereka tetap eksis, mandiri, dan bahkan bisa maju. 

Baca juga: UMKM dan ruang belajar online di Kota Bogor terima bantuan pembiayaan

Baca juga: Diskop UMKM Kota Bogor dukung program Gernas BBI

Baca juga: DPRD Kota Bogor minta kebijakan sinergis hulu-hilir untuk bantu UMKM

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020