Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan pada Senin, kasus COVID-19 bertambah 11 orang dan ada satu pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah sakit rujukan meninggal dunia.

"Sebelas kasus baru tersebut tersebar di Kecamatan Warudoyong, Cibeureum, Baros, Citamiang dan Gunungpuyuh," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Senin.

Namun, untuk satu pasien yanga meninggal dunia pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat tidak menyebutkan daerah asal, jenis kelamin dan usia.

Hanya saja, untuk 11 kasus baru tersebut dua orang berasal dari Kelurahan Sukakarya, dua pasien dari Cibeureumhilir, dua dari Kelurahan Baros dan masing-masing satu kasus dari Kelurahan Jayamekar, Limusnunggal, Nangeleng, Tipar dan Karamat.

Menurutnya, kasus baru warga yang terkonfirmasi di Kota Sukabumi berasal dari kluster keluarga dan ada juga akibat bepergian ke luar kota.

Pasien tersebut mayoritas menjalani isolasi mandiri dan sisanya ada yang harus dirujuk untuk mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.

Sementara, untuk pasien COVID-19 yang meninggal dunia totalnya hingga saat ini sudah ada 40 orang, mayoritas pasien yang meninggal tersebut berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melistus, jantung, asma dan lain-lain.

"Namun ada beberapa pasien COVID-19 yang meninggal dunia murni akibat terinfeksi virus ini dan tidak ada penyakit penyerta lainnya," tambahnya.

Wahyu mengatakan dengan bertambahnya 11 kasus baru, total warga yang terpapar COVID-19 saat ini menjadi 1.443 orang, 936 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, 467 pasien masih menjalani isolasi dan 40 pasien meninggal dunia. 

Baca juga: Sepekan Kasus COVID-19 di Kota Sukabumi tambah 267 orang

Baca juga: Warga positif corona bertambah 55 dan satu pasien meninggal di Sukabumi

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kota Sukabumi yang meninggal dunia bertambah

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020