Bogor, 6/4 (ANTARA) - Sebanyak 30 bangunan milik warga retak akibat ledakan yang terjadi di pabrik tekstil PT Ever Shintex di Jalan Raya Bogor, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa.

"Dari data yang dikumpulkan, sebanyak 30 rumah warga yang mengalami retak akibat ledakan di pabrik itu," ujar Ketua RT 03 RW 10 Kelurahan Cijujung, Zainuddin kepada ANTARA, setelah memimpin rapat warga terkait ledakan yang menggegerkan masyarakat setempat itu.

Dari 30 bangunan tersebut terdapat satu bangunan sekolah yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Arqom dan Masjid Al Ar qom yang mengalami kerusakan.

Kepala Sekolah MI Al Arqom, H Masur yang juga wakil ketua RW 10 mengatakan satu kelas di sekolah tersebut retak ubin lantai sepanjang kurang lebih 10 m, dan satu kelas lagi retak pada bagian dindingnya.

"Masjid juga ikut retak dan pintu masuk lepas dari engselnya," kata Mansur sembari memperlihatkan pintu yang tergeletak ke lantai.

Lokasi sekolah dan masjid berada persis di belakang pabrik yang meledak.

Ratmi (48) warga RT 03 RW 10 mengatakan, rumah kakaknya juga mengalami retak pada bagian tembok pembatas ruang tengah dan ruang tamu. Retakan tembok itu tembus depan belakang namun tidak menyebabkan kehancuran.

"Padahal rumah kakak saya ini baru dua tahun dibangun, kebetulan kosong karena penghuninya sedang tidak di rumah," ucapnya sambil memperlihatkan retakan di dalam rumah.

Menurut Ratmi suara ledakan melebihi ledakan bom, dan getarannya terasa hingga sekitar tiga menit.

"Waktu ledakan saya tidak bisa jalan, saya sampai merangkak saking kuatnya getaran," katanya.

Ratmi mengatakan, akibat ledakan timbul getaran dan kepulan asap hitam membumbung di bangunan pabrik yang meledak.

"Sempat ada percikan api, tapi tidak lama setelah itu padam," terangnya.

Akibat ledakan tersebut, warga setempat mengalami trauma karena ledakan yang dirasakan cukup besar. Warga dipimpin ketua RT dan RW menggelar rapat yang digelar di MI Al Arqom untuk mendata jumlah rumah warga yang rusak akibat ledakan. Warga juga melayangkan surat pernyataan permintaan ganti rugi kepada pihak perusahaan.

Rencananya rapat akan dilanjutkan dengan menghadirkan perwakilan perusahaan, Lurah dan warga untuk membahas gantir rugi terhadap warga.

"Kami menggelar rapat ini untuk membahas kerugian yang dirasakan warga akibat ledakan tersebut, dan kami meminta pihak PT juga menaruh perhatian, karena warga juga ikut menjadi korban. Surat hari ini akan kami layangkan, rencananya rapat lanjutan antara warga, pihak PT dan lurah akan digelar secepatnya," kata Zainuddin.

Lurah Cijujung, Sukardi Azis mengatakan pihaknya akan mendata rumah warga yang rusak akibat ledakan tersebut.

"Kita akan mendata rumah warga yang mengalami kerusakan, ini adalah musibah, untuk saat ini kita belum memikirkan langkah apa yang akan kita lakukan kepada PT Ever Shintex, karena pihak PT sendiri juga mengalami musibah," ujarnya saat meninjau rumah warga.

Sementara itu, staf HRD PT Ever Shintex, Halim mengatakan pihak perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada masyarakat.

"Ini akan menjadi perhatian dari pimpinan kami, tapi untuk saat ini kami belum bisa melakukan upaya tersebut karena kami lebih fokus ke korban karyawan, setelah ini baru kami akan turun ke masyarakat," katanya.

Halim menegaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap masyarakat yang ikut menjadi korban atas peristiwa ledakan yang menyebabkan delapan orang karyawan pabrik mengalami luka-luka.

Laily R

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010