Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mengungkapkan 10 bank syariah dengan penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tertinggi.
Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin di Jakarta, Kamis, mengatakan BRI syariah menempati posisi pertama tertinggi dalam menyalurkan dana FLPP 2020 sebanyak 11.647 unit , diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 6.591 unit, NTB Syariah sebanyak 1.678 unit, Sumut Syariah 908 unit, Sulselbar Syariah 748 unit, Aceh Syariah sebanyak 732 unit, BJB Syariah sebanyak 664 unit, Kalsel Syariah sebanyak 605 unit, BNI Syariah 586 unit, dan Sumselbabel Syariah sebanyak 419 unit.
"Saat ini optimisme dari bank pelaksana semakin merata. Menjadi bank penyalur dana KPR Bersubsidi bagi perbankan memiliki nilai tersendiri. Bank-bank tidak hanya memikirkan keuntungan semata tetapi juga bagaimana bisa ikut berperan dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah,” ujar Arief Sabaruddin dalam keterangan resmi.
Jika ditelisik dari sisi bank konvensional, BTN masih menempati posisi tertinggi senilai 39.942 unit, dilanjutkan BNI sebanyak 13.313 unit, BRI sebanyak 4.956 unit, Mandiri sebanyak 2.593 unit, dan Arthagraha sebanyak 1.447 unit.
Sementara itu, dari sisi Bank Pembangunan Daerah, BJB menempati posisi tertinggi dengan penyaluran mencapai 5.262 unit.
Dari 42 bank pelaksana yang berkontribusi dalam menyalurkan dana FLPP, terlihat jelas peningkatan bank syariah dalam menyalurkan dana ini.
Jika dilihat dari penyaluran dana FLPP tahun 2020, tercatat per Rabu (2/12) sebanyak 104.477 unit senilai Rp10,718 triliun atau 101.93 persen dari target penyaluran dana FLPP tahun 2020.
Sepuluh tahun perjalanan KPR FLPP dalam membiayai perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah memberikan makna yang dalam.
Nilai dari setiap perjalanan ialah progres dan pencapaian. Dan itu terlihat jelas dari jumlah penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2020 yang sudah mencapai 750.079 unit senilai Rp55,085 triliun.
Direktur Utama PPDPP tersebut menambahkan KPR Bersubsidi adalah KPR yang bertahan di tengah badai pandemi COVID–19 dan itu sudah terbukti.
Baca juga: Rancangan merger 3 bank syariah dipublikasikan, bakal jadi 10 besar dunia
Baca juga: Dosen IPB sebut merger tiga bank syariah perlu kebijakan afirmatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin di Jakarta, Kamis, mengatakan BRI syariah menempati posisi pertama tertinggi dalam menyalurkan dana FLPP 2020 sebanyak 11.647 unit , diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 6.591 unit, NTB Syariah sebanyak 1.678 unit, Sumut Syariah 908 unit, Sulselbar Syariah 748 unit, Aceh Syariah sebanyak 732 unit, BJB Syariah sebanyak 664 unit, Kalsel Syariah sebanyak 605 unit, BNI Syariah 586 unit, dan Sumselbabel Syariah sebanyak 419 unit.
"Saat ini optimisme dari bank pelaksana semakin merata. Menjadi bank penyalur dana KPR Bersubsidi bagi perbankan memiliki nilai tersendiri. Bank-bank tidak hanya memikirkan keuntungan semata tetapi juga bagaimana bisa ikut berperan dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah,” ujar Arief Sabaruddin dalam keterangan resmi.
Jika ditelisik dari sisi bank konvensional, BTN masih menempati posisi tertinggi senilai 39.942 unit, dilanjutkan BNI sebanyak 13.313 unit, BRI sebanyak 4.956 unit, Mandiri sebanyak 2.593 unit, dan Arthagraha sebanyak 1.447 unit.
Sementara itu, dari sisi Bank Pembangunan Daerah, BJB menempati posisi tertinggi dengan penyaluran mencapai 5.262 unit.
Dari 42 bank pelaksana yang berkontribusi dalam menyalurkan dana FLPP, terlihat jelas peningkatan bank syariah dalam menyalurkan dana ini.
Jika dilihat dari penyaluran dana FLPP tahun 2020, tercatat per Rabu (2/12) sebanyak 104.477 unit senilai Rp10,718 triliun atau 101.93 persen dari target penyaluran dana FLPP tahun 2020.
Sepuluh tahun perjalanan KPR FLPP dalam membiayai perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah memberikan makna yang dalam.
Nilai dari setiap perjalanan ialah progres dan pencapaian. Dan itu terlihat jelas dari jumlah penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2020 yang sudah mencapai 750.079 unit senilai Rp55,085 triliun.
Direktur Utama PPDPP tersebut menambahkan KPR Bersubsidi adalah KPR yang bertahan di tengah badai pandemi COVID–19 dan itu sudah terbukti.
Baca juga: Rancangan merger 3 bank syariah dipublikasikan, bakal jadi 10 besar dunia
Baca juga: Dosen IPB sebut merger tiga bank syariah perlu kebijakan afirmatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020