Bandung, 26/3 (ANTARA) - Bagi Wawan Hanura, personil kelompok penghibur "P Project", perseteruan pendukung sepak bola, semacam Bobotoh Persib" dengan "Jakmania" perlu dilestarikan, karena justru hal itu yang memberi warna dunia sepak bola.
"Yang penting tidak anarkis gitu loh," kata Wawan, seusai nonton bareng Persib-Persija di hanggar Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Kamis sore.
Menurut dia, seperti pendukung klub di Inggris yang fanatik atau pendukuk musik underground yang setia, semua itu merupakan pemberi warna bagi kegiatan yang menghibur masyarakat.
Unsur penonton fanatik tersebut, menurut dia, juga pemicu adrenalin pemain yang sedang berlaga.
Itu sebabnya, acara nonton bareng yang dia sediakan 2000 tiket itu malah didatangi 3000 bobotoh Persib yang tidak bisa ke Jakarta karena ada larangan.
"Target awal kita mencetak tiket untuk 5000 penonton, namun dari rekomendasi polisi, akhirnya kita mencetak tiket sebanyak 2000 saja," katanya.
Pada sisi lain, kata dia, para penggemar tersebut merupakan modal bagi klub, karena mereka juga menjadi pembeli "merchandise".
"Nah, dukungan suporter oke, manajemen sudah profesional, duit ada, ya kan? Bobotohnya setia, apapun merchandisenya laku, pemain persib menjadi model dimana-mana. Sekarang tinggal mental juara yang kurang di Persib," katanya.
Sebagai penggagas acara nonton bareng, Wawan mengaku semula menyiapkan untuk 5000 penonton dengan hiburan sejumlah grup band, seperti Status, Forty Five, Dekade, Insulin Coma, Don Lego, Rosemary, dan Kuburan.

shp/dim

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010