Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengajak Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Jabar untuk bersama-sama membangun kawasan di Rebana Metropolitan.
Rebana Metropolitan sendiri diproyeksikan menjadi masa depan ekonomi Jabar dengan 13 kota baru di sana, di antaranya Patimban City dan Subang Smartpolitan.
Gubernur Jabar yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pembangunan kota baru akan mengutamakan konsep work, live, and play (bekerja, tinggal, dan bermain) dalam satu kawasan, termasuk perumahan yang tidak berjauhan dengan pabrik.
Menurut Emil, membangun rumah dekat dengan tempat kerja akan menguntungkan tiga pihak: pemilik kota industri, REI, dan para buruh.
“Pemilik kota industri tidak perlu mengeluarkan per kapita bangunanya, sedangkan dari pihak REI tidak perlu mencari tanah karena sudah disesuaikan oleh pengembang kota industri," kata Emil saat membuka Musyawarah Daerah ke-12 DPD REI Jabar melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa.
Bagi para buruh, Emil menambahkan bahwa mereka akan diuntungkan jika memiliki rumah tidak jauh dari tempat kerja. Konsep work, live, and play dapat menekan pengeluaran biaya sehari-hari dari segi transportasi atau commuting costs.
"Sehingga para buruh dan karyawan bisa jalan kaki atau naik sepeda dari rumah ke tempat kerja dan bisa menghemat pengeluaran bulanan terkait transportasi,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Kang Emil, masukan dari DPD REI Jabar terkait perizinan permukiman akan ditindaklanjuti secara bertahap sehingga pengembangan kawasan khususnya di Rebana Metropolitan bisa membawa manfaat bagi masyarakat.
“Ini merupakan bentuk penerjemahan dari pemerintah terkait percepatan dari perumahan permukiman bisa diserap dan dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Emil juga menjelaskan, pada 2021 akan ada 5 kota baru yang berbasis industri di Rebana Metropolitan dan akan tersedia lahan-lahan untuk REI sebagai kolaborasi bersama pemerintah daerah dan sinergitas dengan buruh.
“Itu salah inovasi yang akan dilakukan di Jabar sehingga pada 2021 awal ada yang dibangun. Ini juga akan menambahi penambahan rumah yang layak secara umum,” kata dia.
Selain itu, secara umum Emil pun berharap pada 2021 ekonomi bisa semakin membaik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat termasuk produk real estate.
“Harapannya setelah ekonomi membaik pada 2021 kita bisa melihat kenaikan daya beli dari masyarakat termasuk dalam mengakusisi dan membeli produk real estate,” ujarnya.
Adapun Rebana Metropolitan merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan.
Dengan 13 kota baru, Rebana Metropolitan dinilai bisa meningkatkan 5 persen ekonomi dan menghadirkan 4,3 juta lapangan kerja di 2030.
Baca juga: Wagub: KIEM Rebana Metropolitan sebagai masa depan ekonomi Jabar
Baca juga: Pembangunan Subang Smartpolitan komitmen tingkatkan perekonomian daerah
Baca juga: Bank BJB dukung Pemprov Jawa Barat bangun KEK Rebana Metropolitan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Rebana Metropolitan sendiri diproyeksikan menjadi masa depan ekonomi Jabar dengan 13 kota baru di sana, di antaranya Patimban City dan Subang Smartpolitan.
Gubernur Jabar yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pembangunan kota baru akan mengutamakan konsep work, live, and play (bekerja, tinggal, dan bermain) dalam satu kawasan, termasuk perumahan yang tidak berjauhan dengan pabrik.
Menurut Emil, membangun rumah dekat dengan tempat kerja akan menguntungkan tiga pihak: pemilik kota industri, REI, dan para buruh.
“Pemilik kota industri tidak perlu mengeluarkan per kapita bangunanya, sedangkan dari pihak REI tidak perlu mencari tanah karena sudah disesuaikan oleh pengembang kota industri," kata Emil saat membuka Musyawarah Daerah ke-12 DPD REI Jabar melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa.
Bagi para buruh, Emil menambahkan bahwa mereka akan diuntungkan jika memiliki rumah tidak jauh dari tempat kerja. Konsep work, live, and play dapat menekan pengeluaran biaya sehari-hari dari segi transportasi atau commuting costs.
"Sehingga para buruh dan karyawan bisa jalan kaki atau naik sepeda dari rumah ke tempat kerja dan bisa menghemat pengeluaran bulanan terkait transportasi,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Kang Emil, masukan dari DPD REI Jabar terkait perizinan permukiman akan ditindaklanjuti secara bertahap sehingga pengembangan kawasan khususnya di Rebana Metropolitan bisa membawa manfaat bagi masyarakat.
“Ini merupakan bentuk penerjemahan dari pemerintah terkait percepatan dari perumahan permukiman bisa diserap dan dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Emil juga menjelaskan, pada 2021 akan ada 5 kota baru yang berbasis industri di Rebana Metropolitan dan akan tersedia lahan-lahan untuk REI sebagai kolaborasi bersama pemerintah daerah dan sinergitas dengan buruh.
“Itu salah inovasi yang akan dilakukan di Jabar sehingga pada 2021 awal ada yang dibangun. Ini juga akan menambahi penambahan rumah yang layak secara umum,” kata dia.
Selain itu, secara umum Emil pun berharap pada 2021 ekonomi bisa semakin membaik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat termasuk produk real estate.
“Harapannya setelah ekonomi membaik pada 2021 kita bisa melihat kenaikan daya beli dari masyarakat termasuk dalam mengakusisi dan membeli produk real estate,” ujarnya.
Adapun Rebana Metropolitan merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan.
Dengan 13 kota baru, Rebana Metropolitan dinilai bisa meningkatkan 5 persen ekonomi dan menghadirkan 4,3 juta lapangan kerja di 2030.
Baca juga: Wagub: KIEM Rebana Metropolitan sebagai masa depan ekonomi Jabar
Baca juga: Pembangunan Subang Smartpolitan komitmen tingkatkan perekonomian daerah
Baca juga: Bank BJB dukung Pemprov Jawa Barat bangun KEK Rebana Metropolitan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020