Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja membuka kegiatan tahunan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-52 tingkat Kabupaten Bekasi dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat di Kantor Kecamatan Cikarang Pusat, Senin.
Dalam kesempatan itu Eka berharap kegiatan ini mampu memunculkan Sumber Daya Manusia (SDM) berdaya saing yang akan berkontribusi memajukan daerah sesuai tema MTQ tahun ini, mewujudkan SDM yang unggul dan Qurani menuju Kabupaten Bekasi dua kali tambah baik.
"Mari kita bergandengan tangan dan bekerja bersama menjawab semua halangan dan rintangan yang dihadapi untuk Kabupaten Bekasi tambah maju," katanya.
Melalui ajang ini Eka berharap muncul bibit-bibit unggul yang mampu tampil dan berbicara mewakili Kabupaten Bekasi di tingkat yang lebih tinggi yaitu MTQ tingkat provinsi serta nasional.
"Alhamdulillah, pada MTQ Nasional kemarin di Padang dua anak kita menjadi juara nasional, yaitu juara tiga tilawah lima juz dan juara satu kaligrafi," katanya.
Bupati juga meminta panitia MTQ tahun ini benar-benar memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 agar tidak menyebabkan kluster baru penyebaran virus corona terbaru itu.
"Kita juga sudah melaksanakan swab dan rapid test kepada semua peserta, mudah-mudahan acara ini berjalan lancar serta menghasilkan bibit-bibit unggul peserta MTQ," katanya.
Pelaksana kegiatan Benny Yulianto Iskandar mengatakan penerapan protokol kesehatan secara ketat pada MTQ tahun ini menjadi syarat mutlak pelaksanaan mengingat Kabupaten Bekasi secara umum masih berstatus zona merah penyebaran COVID-19.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bekasi itu merinci sejumlah pembatasan pada MTQ tahun ini di antaranya pelaksanaan lomba yang dilakukan secara bergiliran.
Kemudian bagi seluruh peserta, petugas, dan dewan juri tidak lagi menggunakan fasilitas penginapan di permukiman warga, melainkan di hotel yang sudah disiapkan panitia.
Selanjutnya peniadaan sejumlah rangkaian acara yang selalu dilakukan pada kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya, mulai dari acara hiburan musik gambus, qasidah, hingga pawai pengenalan peserta.
"Untuk menghindari potensi kerumunan massa yang dapat menimbulkan penyebaran virus corona. Kami juga menyediakan masker bagi peserta yang mungkin lupa membawa, tempat cuci tangan dan penyanitasi tangan juga kami sebar di sejumlah titik, dan yang tak kalah penting adalah memastikan tidak ada kerumunan massa," kata dia.
Baca juga: MTQ Kabupaten Bekasi 2020 terapkan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Wapres Amin: Al Quran tidak cukup dipahami secara harfiah
Baca juga: Wakil Gubernur Jabar semangati kafilah MTQ 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Dalam kesempatan itu Eka berharap kegiatan ini mampu memunculkan Sumber Daya Manusia (SDM) berdaya saing yang akan berkontribusi memajukan daerah sesuai tema MTQ tahun ini, mewujudkan SDM yang unggul dan Qurani menuju Kabupaten Bekasi dua kali tambah baik.
"Mari kita bergandengan tangan dan bekerja bersama menjawab semua halangan dan rintangan yang dihadapi untuk Kabupaten Bekasi tambah maju," katanya.
Melalui ajang ini Eka berharap muncul bibit-bibit unggul yang mampu tampil dan berbicara mewakili Kabupaten Bekasi di tingkat yang lebih tinggi yaitu MTQ tingkat provinsi serta nasional.
"Alhamdulillah, pada MTQ Nasional kemarin di Padang dua anak kita menjadi juara nasional, yaitu juara tiga tilawah lima juz dan juara satu kaligrafi," katanya.
Bupati juga meminta panitia MTQ tahun ini benar-benar memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 agar tidak menyebabkan kluster baru penyebaran virus corona terbaru itu.
"Kita juga sudah melaksanakan swab dan rapid test kepada semua peserta, mudah-mudahan acara ini berjalan lancar serta menghasilkan bibit-bibit unggul peserta MTQ," katanya.
Pelaksana kegiatan Benny Yulianto Iskandar mengatakan penerapan protokol kesehatan secara ketat pada MTQ tahun ini menjadi syarat mutlak pelaksanaan mengingat Kabupaten Bekasi secara umum masih berstatus zona merah penyebaran COVID-19.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bekasi itu merinci sejumlah pembatasan pada MTQ tahun ini di antaranya pelaksanaan lomba yang dilakukan secara bergiliran.
Kemudian bagi seluruh peserta, petugas, dan dewan juri tidak lagi menggunakan fasilitas penginapan di permukiman warga, melainkan di hotel yang sudah disiapkan panitia.
Selanjutnya peniadaan sejumlah rangkaian acara yang selalu dilakukan pada kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya, mulai dari acara hiburan musik gambus, qasidah, hingga pawai pengenalan peserta.
"Untuk menghindari potensi kerumunan massa yang dapat menimbulkan penyebaran virus corona. Kami juga menyediakan masker bagi peserta yang mungkin lupa membawa, tempat cuci tangan dan penyanitasi tangan juga kami sebar di sejumlah titik, dan yang tak kalah penting adalah memastikan tidak ada kerumunan massa," kata dia.
Baca juga: MTQ Kabupaten Bekasi 2020 terapkan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Wapres Amin: Al Quran tidak cukup dipahami secara harfiah
Baca juga: Wakil Gubernur Jabar semangati kafilah MTQ 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020