Inggris siap memberikan persetujuan regulator untuk vaksin COVID-19 milik Pfizer-BioNTech pekan ini, bahkan sebelum Amerika Serikat mengizinkannya, demikian laporan situs Telegraph, Minggu.
Mengutip sumber pemerintah, disebutkan bahwa regulator Inggris akan memulai penilaian resmi vaksin, buatan Pfizer dan BioNTech dan bahwa Layanan Kesehatan Masyarakat telah diinformasikan agar mengurus perizinan tersebut paling lama pada 1 Desember.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Jumat mengatakan akan membahas perihal persetujuan vaksin pada 10 Desember.
Inggris pekan lalu secara resmi meminta regulator medis, MHRA, untuk meninjau kesesuaian vaksin Pfizer-BioNTech.
Inggris telah memesan 40 juta dosis dan berharap mendapatkan 10 juta dosis, yang cukup melindungi 5 juta orang, pada akhir tahun ini jika regulator menyetujui vaksin tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer, Moderna bisa digunakan dalam beberapa pekan
Baca juga: Pfizer dan Sinopharm menjanjikan, virolog minta hentikan politisasi vaksin
Baca juga: WHO sebut vaksin COVID Pfizer "sangat menjanjikan", namun ada tantangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Mengutip sumber pemerintah, disebutkan bahwa regulator Inggris akan memulai penilaian resmi vaksin, buatan Pfizer dan BioNTech dan bahwa Layanan Kesehatan Masyarakat telah diinformasikan agar mengurus perizinan tersebut paling lama pada 1 Desember.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Jumat mengatakan akan membahas perihal persetujuan vaksin pada 10 Desember.
Inggris pekan lalu secara resmi meminta regulator medis, MHRA, untuk meninjau kesesuaian vaksin Pfizer-BioNTech.
Inggris telah memesan 40 juta dosis dan berharap mendapatkan 10 juta dosis, yang cukup melindungi 5 juta orang, pada akhir tahun ini jika regulator menyetujui vaksin tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer, Moderna bisa digunakan dalam beberapa pekan
Baca juga: Pfizer dan Sinopharm menjanjikan, virolog minta hentikan politisasi vaksin
Baca juga: WHO sebut vaksin COVID Pfizer "sangat menjanjikan", namun ada tantangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020