Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat menyatakan persentase kesembuhan pasien COVID-19 di daerah itu merosot, sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat pada Jumat.
"Turunnya dan masih rendahnya persentase tingkat kesembuhan pasien COVID-19 disebabkan jumlah pasien yang sembuh lebih rendah dibandingkan penambahan kasus warga yang terkonfirmasi positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih di Sukabumi, Jumat.
Data yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi pada Jumat ini, persentase pasien yang sembuh hanya 66,9 persen, jika dibandingkan dengan data tiga hari terakhir persentasenya terus turun.
Pada Kamis, (19/11), persentase kesembuhan 67,1 persen dan pada Rabu (18/11) persentasenya kesembuhannya 69,3 persen. Dengan turunnya persentase kesembuhan dan berbanding terbalik dengan kasus baru, status Kota Sukabumi saat ini kembali ke zona oranye yang awalnya sempat bertengger di zona kuning COVID-19.
Padahal jika merunut data kasus COVID-19 beberapa bulan ke belakang, "Kota Mochi" ini pernah beberapa kali persentase kesembuhannya mencapai 100 persen.
Dia mengatakan pada Jumat ini terjadi penambahan kasus baru sebanyak 20 orang dengan rincian tujuh orang dari Kecamatan Gunungpuyuh, dua orang dari Kecamatan Cikole.
Selain itu, di Kecamatan Warudoyong dan Cibereum bertambah empat orang terkonfirmasi posiitif dan masing-masing bertambah satu kasus di Kecamatan Citamiang, Baros dan Lembursitu, sedangkan untuk pasien yang sembuh jumlahnya 12 orang atau lebih rendah jika dibandingkan jumlah penambahan kasus baru.
"Selain menekan angka kasus baru, kami juga berupaya meningkatkan angka kesembuhan. Maka dari itu, pasien COVID-19 khususnya yang menjalani isolasi mandiri agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan jangan sekali-kali keluar rumah apalagi berkumpul dengan orang lain yang bisa berpotensi terjadinya penularan," tambahnya.
Rita mengatakan tentunya dengan kondisi seperti ini Pemkot Sukabumi terus berupaya untuk meningkatkan persentase pasien COVID-19 yang sembuh dengan melakukan berbagai cara mempercepat kesembuhannya.
Di sisi lain, kinerja Pemkot Sukabumi dan jajarannya yang terkait harus diapresiasi dalam mengungkap kasus-kasus baru COVID-19 seperti gencar melakukan "tracing, tracking, testing, dan treathment".
Pada Jumat, total warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 743 orang, 497 orang sembuh, 231 orang masih menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit rujukan dan 15 pasien COVID-19 meninggal dunia.
Baca juga: Kasus kematian akibat COVID-19 di Kota Sukabumi bertambah
Baca juga: Persentase kesembuhan pasien COVID-19 Sukabumi di bawah nasional
Baca juga: Pasien COVID-19 aktif di Kota Sukabumi capai 184 orang jalani isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Turunnya dan masih rendahnya persentase tingkat kesembuhan pasien COVID-19 disebabkan jumlah pasien yang sembuh lebih rendah dibandingkan penambahan kasus warga yang terkonfirmasi positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih di Sukabumi, Jumat.
Data yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi pada Jumat ini, persentase pasien yang sembuh hanya 66,9 persen, jika dibandingkan dengan data tiga hari terakhir persentasenya terus turun.
Pada Kamis, (19/11), persentase kesembuhan 67,1 persen dan pada Rabu (18/11) persentasenya kesembuhannya 69,3 persen. Dengan turunnya persentase kesembuhan dan berbanding terbalik dengan kasus baru, status Kota Sukabumi saat ini kembali ke zona oranye yang awalnya sempat bertengger di zona kuning COVID-19.
Padahal jika merunut data kasus COVID-19 beberapa bulan ke belakang, "Kota Mochi" ini pernah beberapa kali persentase kesembuhannya mencapai 100 persen.
Dia mengatakan pada Jumat ini terjadi penambahan kasus baru sebanyak 20 orang dengan rincian tujuh orang dari Kecamatan Gunungpuyuh, dua orang dari Kecamatan Cikole.
Selain itu, di Kecamatan Warudoyong dan Cibereum bertambah empat orang terkonfirmasi posiitif dan masing-masing bertambah satu kasus di Kecamatan Citamiang, Baros dan Lembursitu, sedangkan untuk pasien yang sembuh jumlahnya 12 orang atau lebih rendah jika dibandingkan jumlah penambahan kasus baru.
"Selain menekan angka kasus baru, kami juga berupaya meningkatkan angka kesembuhan. Maka dari itu, pasien COVID-19 khususnya yang menjalani isolasi mandiri agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan jangan sekali-kali keluar rumah apalagi berkumpul dengan orang lain yang bisa berpotensi terjadinya penularan," tambahnya.
Rita mengatakan tentunya dengan kondisi seperti ini Pemkot Sukabumi terus berupaya untuk meningkatkan persentase pasien COVID-19 yang sembuh dengan melakukan berbagai cara mempercepat kesembuhannya.
Di sisi lain, kinerja Pemkot Sukabumi dan jajarannya yang terkait harus diapresiasi dalam mengungkap kasus-kasus baru COVID-19 seperti gencar melakukan "tracing, tracking, testing, dan treathment".
Pada Jumat, total warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 743 orang, 497 orang sembuh, 231 orang masih menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit rujukan dan 15 pasien COVID-19 meninggal dunia.
Baca juga: Kasus kematian akibat COVID-19 di Kota Sukabumi bertambah
Baca juga: Persentase kesembuhan pasien COVID-19 Sukabumi di bawah nasional
Baca juga: Pasien COVID-19 aktif di Kota Sukabumi capai 184 orang jalani isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020