Komunitas pemuda yang berasal dari Kelurahan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengolah sampah organik warga sekitar untuk dijadikan pakan ikan dan hasilnya cukup bisa memangkas ongkos produksi budi daya.
"Dengan pengolahan sampah organik dijadikan pakan ikan, kita bisa menekankan produksi," kata Koordinator Bidang Perikanan Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) Cirebon Abdul Halim di Cirebon, Jumat.
Halim mengatakan ide menjadikan sampah organik untuk pakan ikan tersebut dilatarbelakangi keprihatinan Kopling atas maraknya sampah di sekitar lingkungannya.
Untuk itu pihaknya bersama dengan beberapa pemuda yang tergabung dalam komunitas tersebut, mencoba mengubah sampah organik seperti nasi basi, sayuran dan lainnya dijadikan pakan ikan.
"Sampah tersebut kemudian diolah dengan alat pengolah sampah dan dicampur dengan bekatul serta tepung ikan untuk dijadikan pelet atau pakan ikan," tuturnya.
Halim mengatakan campuran bekatul dan tepung ikan merupakan bahan untuk menambah nutrisi pada pakan ikan buatannya.
Pemanfaatan sampah organik untuk pakan ikan itu mampu memotong ongkos produksi pembudi daya dan komunitasnya mampu mengembangkan budi daya lele dengan memanfaatkan sampah.
Komunitas yang berdiri pada awal tahun 2020 ini awalnya hanya mengolah sampah anorganik, seperti sampah plastik, kertas dan lainnya. Hingga akhirnya bergeser pada pengolahan sampah organik, bekas makanan, sayuran.
Beralihnya pengolahan sampah tersebut kata Halim, karena komunitasnya mempunyai pengalaman membudidayakan ikan lele sehingga diujicobakan.
"Kita punya pengalaman budi daya lele. Akhirnya kita manfaatkan pengelolaan sampah organik ini untuk pakan lele dan alhamdulillah berkembang," katanya.
Baca juga: Penjualan pakan ternak menurun akibat harga melambung
Baca juga: PAKAN ALAMI TEKAN BIAYA BUDIDAYA IKAN JAPUNG
Baca juga: IKAN PIRIK BANTU ATASI KESULITAN PAKAN TERNAK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dengan pengolahan sampah organik dijadikan pakan ikan, kita bisa menekankan produksi," kata Koordinator Bidang Perikanan Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) Cirebon Abdul Halim di Cirebon, Jumat.
Halim mengatakan ide menjadikan sampah organik untuk pakan ikan tersebut dilatarbelakangi keprihatinan Kopling atas maraknya sampah di sekitar lingkungannya.
Untuk itu pihaknya bersama dengan beberapa pemuda yang tergabung dalam komunitas tersebut, mencoba mengubah sampah organik seperti nasi basi, sayuran dan lainnya dijadikan pakan ikan.
"Sampah tersebut kemudian diolah dengan alat pengolah sampah dan dicampur dengan bekatul serta tepung ikan untuk dijadikan pelet atau pakan ikan," tuturnya.
Halim mengatakan campuran bekatul dan tepung ikan merupakan bahan untuk menambah nutrisi pada pakan ikan buatannya.
Pemanfaatan sampah organik untuk pakan ikan itu mampu memotong ongkos produksi pembudi daya dan komunitasnya mampu mengembangkan budi daya lele dengan memanfaatkan sampah.
Komunitas yang berdiri pada awal tahun 2020 ini awalnya hanya mengolah sampah anorganik, seperti sampah plastik, kertas dan lainnya. Hingga akhirnya bergeser pada pengolahan sampah organik, bekas makanan, sayuran.
Beralihnya pengolahan sampah tersebut kata Halim, karena komunitasnya mempunyai pengalaman membudidayakan ikan lele sehingga diujicobakan.
"Kita punya pengalaman budi daya lele. Akhirnya kita manfaatkan pengelolaan sampah organik ini untuk pakan lele dan alhamdulillah berkembang," katanya.
Baca juga: Penjualan pakan ternak menurun akibat harga melambung
Baca juga: PAKAN ALAMI TEKAN BIAYA BUDIDAYA IKAN JAPUNG
Baca juga: IKAN PIRIK BANTU ATASI KESULITAN PAKAN TERNAK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020