Presiden Joko Widodo berharap Muhammadiyah ikut berperang melawan berbagai hoaks soal COVID-19, termasuk terkait vaksin.
"Saya berharap Muhammadiyah dapat ikut membantu memberikan penjelasan dan pemahaman yang benar agar masyarakat tidak mendapatkan informasi keliru atau hoaks yang merugikan," kata Jokowi dalam sambutan daring Milad ke-108 Muhammadiyah, Rabu.
Ia mengatakan pemerintah saat ini sedang mempersiapkan secara cermat, hati-hati dan matang dalam menyiapkan vaksin COVID-19. Dengan begitu, antivirus dapat membuat Indonesia segera pulih dan bangkit melalui vaksin yang aman.
Keamanan vaksin, kata dia, juga mempertimbangkan unsur lain, yaitu kehalalan dan persebaran yang merata.
"Memastikan keamanan, efektivitas, kehalalan dan akses masyarakat pada vaksin," kata dia
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Haedar Nashir mengatakan pandemi COVID-19 belum berakhir dan memakan banyak korban. Seluruh unsur Muhammadiyah agar selalu memberi manfaat dan menjadi penyelesai masalah.
Haedar mengatakan setiap pihak harus terus disiplin, waspada, jangan abai dan bertindak sesukanya, sehingga membuat COVID-19 semakin banyak menulari masyarakat.
"Allah melarang siapapun berbuat kerusakan. Ikutlah teladan nabi yang membawa misi dan menyempurnakan akhlak mulia, rahmat bagi alam semesta," katanya.
Baca juga: Tujuh pelaku penyebar video hoaks jenazah COVID-19 ditangkap polisi
Baca juga: Kemendagri: Waspadai hoaks COVID-19 yang bisa turunkan partisipasi pemilih
Baca juga: Berantas hoaks di Indonesia, Google guyur Rp11,7 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya berharap Muhammadiyah dapat ikut membantu memberikan penjelasan dan pemahaman yang benar agar masyarakat tidak mendapatkan informasi keliru atau hoaks yang merugikan," kata Jokowi dalam sambutan daring Milad ke-108 Muhammadiyah, Rabu.
Ia mengatakan pemerintah saat ini sedang mempersiapkan secara cermat, hati-hati dan matang dalam menyiapkan vaksin COVID-19. Dengan begitu, antivirus dapat membuat Indonesia segera pulih dan bangkit melalui vaksin yang aman.
Keamanan vaksin, kata dia, juga mempertimbangkan unsur lain, yaitu kehalalan dan persebaran yang merata.
"Memastikan keamanan, efektivitas, kehalalan dan akses masyarakat pada vaksin," kata dia
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Haedar Nashir mengatakan pandemi COVID-19 belum berakhir dan memakan banyak korban. Seluruh unsur Muhammadiyah agar selalu memberi manfaat dan menjadi penyelesai masalah.
Haedar mengatakan setiap pihak harus terus disiplin, waspada, jangan abai dan bertindak sesukanya, sehingga membuat COVID-19 semakin banyak menulari masyarakat.
"Allah melarang siapapun berbuat kerusakan. Ikutlah teladan nabi yang membawa misi dan menyempurnakan akhlak mulia, rahmat bagi alam semesta," katanya.
Baca juga: Tujuh pelaku penyebar video hoaks jenazah COVID-19 ditangkap polisi
Baca juga: Kemendagri: Waspadai hoaks COVID-19 yang bisa turunkan partisipasi pemilih
Baca juga: Berantas hoaks di Indonesia, Google guyur Rp11,7 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020