Jumlah kumulatif kasus COVID-19 Prancis sekarang melebihi dua juta tetapi upaya untuk mengendalikan pandemi mulai membuahkan hasil, kata pejabat kesehatan pada hari Selasa.
Pihak berwenang telah melaporkan total 2.036.755 infeksi virus corona yang dikonfirmasi, dengan jumlah kematian di rumah sakit dan panti jompo sekarang menjadi 46.273, termasuk 437 selama 24 jam terakhir, kata Direktur Jenderal Kesehatan Jerome Salomon.
"Upaya kolektif kami mulai membuahkan hasil, jumlah kasus baru telah menurun selama beberapa hari ... Kami harus menggandakan upaya kami untuk mendapatkan kembali kendali atas epidemi," kata Salomon dalam konferensi pers.
"Menghormati jam malam dan karantina wilayah menjelaskan tren positif ini. Kami harus menjaga tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi agar dapat melewati perayaan akhir tahun dan bulan-bulan musim dingin dengan aman," tambahnya.
Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan pada hari Senin bahwa negara itu mulai mengekang penyebaran virus corona tetapi belum siap untuk mengurangi penguncian nasional keduanya.
Setelah peraturan jam malam yang diberlakukan di kota-kota besar Prancis pada pertengahan Oktober gagal memberikan hasil yang diharapkan pemerintah, mereka memberlakukan penguncian selama satu bulan pada 30 Oktober meskipun tidak seketat yang berlaku dari 17 Maret hingga 11 Mei.
Presiden Emmanuel Macron akan berbicara menjelang pertengahan minggu depan tentang kondisi pelonggaran progresif penguncian, kata BFM TV pada hari Selasa, mengutip sumber.
Prancis telah mencatat jumlah infeksi virus corona tertinggi keempat secara global, dan ketujuh dalam jumlah kematian.
Sumber:Reuters
Baca juga: Prancis catat 27.228 kasus COVID-19 baru dan 302 lebih kematian
Baca juga: Gelombang kedua corona Prancis berisiko lebih parah
Baca juga: Prancis catat rekor jumlah kasus positif COVID-19 baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pihak berwenang telah melaporkan total 2.036.755 infeksi virus corona yang dikonfirmasi, dengan jumlah kematian di rumah sakit dan panti jompo sekarang menjadi 46.273, termasuk 437 selama 24 jam terakhir, kata Direktur Jenderal Kesehatan Jerome Salomon.
"Upaya kolektif kami mulai membuahkan hasil, jumlah kasus baru telah menurun selama beberapa hari ... Kami harus menggandakan upaya kami untuk mendapatkan kembali kendali atas epidemi," kata Salomon dalam konferensi pers.
"Menghormati jam malam dan karantina wilayah menjelaskan tren positif ini. Kami harus menjaga tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi agar dapat melewati perayaan akhir tahun dan bulan-bulan musim dingin dengan aman," tambahnya.
Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan pada hari Senin bahwa negara itu mulai mengekang penyebaran virus corona tetapi belum siap untuk mengurangi penguncian nasional keduanya.
Setelah peraturan jam malam yang diberlakukan di kota-kota besar Prancis pada pertengahan Oktober gagal memberikan hasil yang diharapkan pemerintah, mereka memberlakukan penguncian selama satu bulan pada 30 Oktober meskipun tidak seketat yang berlaku dari 17 Maret hingga 11 Mei.
Presiden Emmanuel Macron akan berbicara menjelang pertengahan minggu depan tentang kondisi pelonggaran progresif penguncian, kata BFM TV pada hari Selasa, mengutip sumber.
Prancis telah mencatat jumlah infeksi virus corona tertinggi keempat secara global, dan ketujuh dalam jumlah kematian.
Sumber:Reuters
Baca juga: Prancis catat 27.228 kasus COVID-19 baru dan 302 lebih kematian
Baca juga: Gelombang kedua corona Prancis berisiko lebih parah
Baca juga: Prancis catat rekor jumlah kasus positif COVID-19 baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020