Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat adanya tambahan kasus positif COVID-19 di kota ini pada Selasa hari ini sebanyak 37 kasus sehingga akumulasi kasus positif sampai hari ini seluruhnya menjadi 2.740 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyebutkan hal tersebut melalui data harian penanganan COVID-19 di Kota Bogor, Selasa.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, sementara kasus positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh pada Selasa hari ini adalah 19 kasus, sehingga akumulasi kasus positif sembuh seluruhnya sampai hari ini adalah 2.139 kasus.
Retno menjelaskan, dari akumulasi kasus positif COVID-19 sebanyak 2.740 kasus, komposisinya adalah sebanyak 2.139 kasus telah dinyatakan sembuh atau selesai isolasi, 83 kasus meninggal dunia, serta 518 kasus masih sakit.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya, mengatakan, Kota Bogor belum betul-betul aman dari COVID-19 karena masih ada lonjakan kasus positif yakni mencapai 48 kasus dalam sehari.
"Adanya lonjakan kasus positif itu menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian," kata Bima Arya di Kota Bogor, Jumat (13/11).
Menurut Bima Arya, dirinya bersama tim dari Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah mencoba menganalisis faktor-fakor penyebab mengapa terjadi lonjakan kasus positif.
"Dari analisis tersebut, diperkirakan lonjakan kasus positif COVID-19 itu dampak dari libur panjang pada akhir Oktober lalu," katanya.
Menurut Bima Arya, libur panjang itu ada warga yang melakukan perjalanan ke luar kota dan kembali ke Bogor kemudian melakukan penularan. Sebaliknya ada juga warga dari daerah lain yang berkunjung ke Bogor.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, pada awal pandemi COVID-19, Maret 2020, Kota Bogor hanya memiliki delapan ruang isolasi bertekanan negatif, tapi saat ini sudah ada 407 ruang isolasi bertekanan negatif.
Menurut dia, tingkat keterisian ruang perawatan untuk pasien positif COVID-19 dengan gejara sedang hingga berat di rumah sakit saat ini sekitar 60-70 persen, yakni sudah tinggi.
Pemerintah Kota Bogor juga memiliki tempat isolasi khusus untuk perawatan pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, di Gedung PPSDM Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido Kabupaten Bogor, dengan kapasitas 122 tempat tidur.
Baca juga: Komunitas Sebersy tempat belajar anak-anak tak mampu di Bogor
Baca juga: RAPBD Kota Bogor 2021 defisit setelah pembahasan di Komisi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyebutkan hal tersebut melalui data harian penanganan COVID-19 di Kota Bogor, Selasa.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, sementara kasus positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh pada Selasa hari ini adalah 19 kasus, sehingga akumulasi kasus positif sembuh seluruhnya sampai hari ini adalah 2.139 kasus.
Retno menjelaskan, dari akumulasi kasus positif COVID-19 sebanyak 2.740 kasus, komposisinya adalah sebanyak 2.139 kasus telah dinyatakan sembuh atau selesai isolasi, 83 kasus meninggal dunia, serta 518 kasus masih sakit.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya, mengatakan, Kota Bogor belum betul-betul aman dari COVID-19 karena masih ada lonjakan kasus positif yakni mencapai 48 kasus dalam sehari.
"Adanya lonjakan kasus positif itu menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian," kata Bima Arya di Kota Bogor, Jumat (13/11).
Menurut Bima Arya, dirinya bersama tim dari Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah mencoba menganalisis faktor-fakor penyebab mengapa terjadi lonjakan kasus positif.
"Dari analisis tersebut, diperkirakan lonjakan kasus positif COVID-19 itu dampak dari libur panjang pada akhir Oktober lalu," katanya.
Menurut Bima Arya, libur panjang itu ada warga yang melakukan perjalanan ke luar kota dan kembali ke Bogor kemudian melakukan penularan. Sebaliknya ada juga warga dari daerah lain yang berkunjung ke Bogor.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, pada awal pandemi COVID-19, Maret 2020, Kota Bogor hanya memiliki delapan ruang isolasi bertekanan negatif, tapi saat ini sudah ada 407 ruang isolasi bertekanan negatif.
Menurut dia, tingkat keterisian ruang perawatan untuk pasien positif COVID-19 dengan gejara sedang hingga berat di rumah sakit saat ini sekitar 60-70 persen, yakni sudah tinggi.
Pemerintah Kota Bogor juga memiliki tempat isolasi khusus untuk perawatan pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, di Gedung PPSDM Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido Kabupaten Bogor, dengan kapasitas 122 tempat tidur.
Baca juga: Komunitas Sebersy tempat belajar anak-anak tak mampu di Bogor
Baca juga: RAPBD Kota Bogor 2021 defisit setelah pembahasan di Komisi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020