KPU Kota Depok Jawa Barat memastikan logistik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2020 aman tersedia.
"Kami ingin memberikan gambaran dan penjelasan kepada pihak terkait tentang produksi surat suara di perusahaan, mulai dari penyerahan materi, pencetakan, penyortiran, pelipatan sampai dengan packing dan pengiriman dari perusahaan ke gudang. Seluruh kegiatan tersebut diawasi oleh pihak kami, agar kami dapat memastikan bahwa semua berjalan baik," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna di Depok, Minggu.
KPU bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bawaslu melakukan peninjauan dan pengawasan produksi surat suara yang dilakukan di PT. Gramedia Printing Jalan Rancaekek KM. 24 - Bandung Jawa Barat.
Ia menjelaskan jumlah surat suara yang tercetak adalah jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1.229.362 pemilih ditambah 2,5 persen sebagai cadangan, jadi jumlah keseluruhan 2.262.051 lembar surat suara.
"Kami mengestimasi surat suara tersebut akan masuk gudang kami diperkirakan pada 24 November ini atau bahkan bisa lebih cepat. Kami terus berupaya agar semua logistik bisa kami terima dalam waktu dekat ini," katanya.
Nana lebih lanjut mengatakan KPU Kota Depok saat ini selain sedang melakukan tahapan rekrutmen anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga tengah fokus kepada tahapan logistik. Tahapan logistik juga merupakan tahapan krusial dan penting yang memerlukan perhatian secara khusus.
Dikatakannya logistik pemilihan berupa surat suara merupakan salah satu instrumen penting tahapan dalam penyelenggaraan pemilu atau pilkada yang tidak boleh dianggap remeh. Seperti penyelenggaraan saat ini, pilkada sejatinya adalah kontestasi demokrasi, mencari dan memilih pemimpin dengan mekanisme pemberian hak suara oleh para pemilih.
"Mekanisme memilih ini terekam dan teradministrasikan melalui surat suara. Jadi, logistik surat suara pilkada memiliki peran yang penting dalam suksesi kontestasi disamping instrumen logistik yang lain," ujarnya.
Sejak awal KPU Kota Depok telah mempersiapkan dan merencanakan pengelolaan logistik pilkada ini dengan standar operasional prosedur 'just in time' dalam penyelenggaraan kali ini. Kami mengedepankan prinsip tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat kualitas sehingga dalam pelaksanaan pilkada tidak dijumpai hambatan dan kendala mengenai logistik pemilihan sampai dengan semua tahapan pilkada selesai.
Sebagai informasi logistik pilkada yang sudah diterima di gudang KPU Kota Depok diantaranya kotak suara, bilik, segel, hologram, sampul dan lain sebagainya. Kami tetap terus akan mengupayakan pengelolaan logistik ini dapat terlaksana dengan baik, transparan dan akuntabel.
"Alhamdulillah semua pihak mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh kami dalam pengadaan surat suara ini," katanya.
Baca juga: 16.060 bilik suara Pilkada Depok sudah siap
Baca juga: KPU Kota Depok siapkan bilik khusus pemilih bersuhu 37,3 derajat Celsius
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami ingin memberikan gambaran dan penjelasan kepada pihak terkait tentang produksi surat suara di perusahaan, mulai dari penyerahan materi, pencetakan, penyortiran, pelipatan sampai dengan packing dan pengiriman dari perusahaan ke gudang. Seluruh kegiatan tersebut diawasi oleh pihak kami, agar kami dapat memastikan bahwa semua berjalan baik," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna di Depok, Minggu.
KPU bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bawaslu melakukan peninjauan dan pengawasan produksi surat suara yang dilakukan di PT. Gramedia Printing Jalan Rancaekek KM. 24 - Bandung Jawa Barat.
Ia menjelaskan jumlah surat suara yang tercetak adalah jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1.229.362 pemilih ditambah 2,5 persen sebagai cadangan, jadi jumlah keseluruhan 2.262.051 lembar surat suara.
"Kami mengestimasi surat suara tersebut akan masuk gudang kami diperkirakan pada 24 November ini atau bahkan bisa lebih cepat. Kami terus berupaya agar semua logistik bisa kami terima dalam waktu dekat ini," katanya.
Nana lebih lanjut mengatakan KPU Kota Depok saat ini selain sedang melakukan tahapan rekrutmen anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga tengah fokus kepada tahapan logistik. Tahapan logistik juga merupakan tahapan krusial dan penting yang memerlukan perhatian secara khusus.
Dikatakannya logistik pemilihan berupa surat suara merupakan salah satu instrumen penting tahapan dalam penyelenggaraan pemilu atau pilkada yang tidak boleh dianggap remeh. Seperti penyelenggaraan saat ini, pilkada sejatinya adalah kontestasi demokrasi, mencari dan memilih pemimpin dengan mekanisme pemberian hak suara oleh para pemilih.
"Mekanisme memilih ini terekam dan teradministrasikan melalui surat suara. Jadi, logistik surat suara pilkada memiliki peran yang penting dalam suksesi kontestasi disamping instrumen logistik yang lain," ujarnya.
Sejak awal KPU Kota Depok telah mempersiapkan dan merencanakan pengelolaan logistik pilkada ini dengan standar operasional prosedur 'just in time' dalam penyelenggaraan kali ini. Kami mengedepankan prinsip tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat kualitas sehingga dalam pelaksanaan pilkada tidak dijumpai hambatan dan kendala mengenai logistik pemilihan sampai dengan semua tahapan pilkada selesai.
Sebagai informasi logistik pilkada yang sudah diterima di gudang KPU Kota Depok diantaranya kotak suara, bilik, segel, hologram, sampul dan lain sebagainya. Kami tetap terus akan mengupayakan pengelolaan logistik ini dapat terlaksana dengan baik, transparan dan akuntabel.
"Alhamdulillah semua pihak mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh kami dalam pengadaan surat suara ini," katanya.
Baca juga: 16.060 bilik suara Pilkada Depok sudah siap
Baca juga: KPU Kota Depok siapkan bilik khusus pemilih bersuhu 37,3 derajat Celsius
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020