Pusat Studi Bencana IPB University mendampingi korban bencana Sukabumi Provinsi Jawa Barat untuk pemberdayaan ekonomi dengan mengembangkan gula aren dan kapulaga.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, bencana tahun 2018 di Kampung Cimapag Desa Sinar Resmi, Sukabumi, memukul ekonomi warga setempat. PSB IPB University bermitra dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupaya membantu masyarakat agar bangkit.

Pada awal program dimulai dengan pendampingan dan pelatihan untuk kelompok masyarakat binaan yaitu Kelompok Sirna Resmi Mandiri, Sirna Resmi Berdikari dan Perempuan Produktif.

Ketua Adat Kasepuhan Cipta Mulya Abah Hendrik berterima kasih atas program pendampingan tersebut.

"Bencana 'Garehong' yang terjadi di Cimapag perlu diambil hikmah dan kita harus waspada. Ke depan masyarakat bisa menanami tebing untuk menahan longsor," kata dia.

Abah mengatakan gula semut dan kapulaga merupakan potensi produk yang dapat dikelola warga. Selain itu, ada kerajinan batik, anyaman rotan, gelang simpai, ukiran bambu dan lainnya.

Kepala Desa Sirna Resmi, Iwan Suwandri, mendorong agar pendampingan dapat dilakukan sejumlah instansi termasuk IPB University.

Kepala PSB IPB University mengatakan dalam menjaga kesinambungan program kelompok, kegiatan tersebut akan menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga kegiatan akan berkelanjutan dan warga menjadi mandiri.

Baca juga: Kartu Prakerja libatkan IPB jaga kualitas program pelatihan

Baca juga: PT KCN gandeng IPB dalam penerapan konsep "green port" di Pelabuhan Marunda


 

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020