Jumlah penambahan kasus COVID-19 di Indonesia pada pekan pertama November 2020 turun hingga 17,1 persen jika dibandingkan penambahan yang terjadi pada pekan keempat Oktober 2020, kata Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.
"Pada pekan ini terjadi penurunan kasus positif sekitar 17,1 persen. Ini adalah perkembangan ke arah yang lebih baik. Penambahan kasus positif harus terus-menerus turun setiap pekannya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa.
Wiku mengapresiasi Jawa Barat, Banten, Riau, dan Jawa Tengah yang keluar dari lima besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pada pekan ini.
Di sisi lain, ujar Wiku, juga terjadi penambahan kasus COVID-19 tertinggi di lima provinsi, yakni Sumatera Barat bertambah 142 kasus, Kepulauan Riau 137 kasus, DI Yogyakarta 76 kasus, Papua Barat 45 kasus, dan Papua bertambah 40 kasus.
“Perlu perhatian khusus pada 5 besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pada pekan ini,” ujarnya.
Pemerintah, kata Wiku, telah menyiapkan sarana dan prasarana rumah sakit, seperti laboratorium dan ketersediaan alat tes PCR di berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Saat ini pemerintah menyiagakan 422 laboratorium pemeriksaan PCR dan TCM se-Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan stok reagen PCR untuk 795 ribu spesimen dan reagen RNA 686 ribu spesimen," papar Wiku.
Dari data kumulatif nasional, pada Selasa (3/11), terjadi penambahan konfirmasi kasus positif COVID-19 mencapai 2.973 kasus, sedangkan kasus sembuh bertambah 3.931 orang.
Dengan penambahan itu, total konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia menjadi 418.375 kasus dan kasus sembuh menjadi 349.497 orang.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Indonesia bertambah 2.618, sembuh tambah 3.624 orang
Baca juga: Kasus positif COVID-19 yang sembuh di Kota Bogor bertambah 58 orang
Baca juga: Pasien suspek dominasi penambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020