Dinas Kesehatan Kota Bogor yang melakukan tes cepat massal secara acak terhadap 290 orang di empat lokasi keramaian di Kota Bogor dalam lima hari terakhir, mendapatkan hasil 10 orang reaktif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno melalui telepon selulernya, Minggu malam, mengatakan empat lokasi keramaian tersebut adalah Terminal Baranangsiang pada Rabu dan Kamis (28-29/10), Stasiun Bogor pada Jumat (30/10), lokasi wisata di Bogor Nirwana Resort (BNR) pada Sabtu (31/10), serta di Kebun Raya Bogor (KRB) pada Minggu hari ini.

Menurut Retno, Dinas Kesehatan menargetkan dapat melakukan tes cepat rata-rata sekitar 100 sampel per hari, tapi dari lima pelaksanaan tes cepat hanya terlaksana untuk 290 sampel. "Dari 290 sampel tes cepat di empat lokasi itu, ditemukan 10 sampel yang reaktif," katanya.

Retno menjelaskan pada hari libur panjang cuti bersama, pada Rabu (28/10) hingga Minggu (1/11), semula diperkirakan akan banyak wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya yang berkunjung ke Kota Bogor.

Karena itu, katanya, Dinas Kesehatan harus mengantisipasinya dengan melakukan tes cepat untuk pencegahan kemungkinan penularan COVID-19. "Kami menargetkan bisa melakukan tes sekitar 100 sampel per hari, ternyata realisasinya hanya sekitar 60 sampel per hari," ujarnya.

Menurut Retno, wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor jumlahnya lebih sedikit dari yang diperkirakan. Wisatawan yang datang ke Kota Bogor juga hampir seluruhnya sudah mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Lokasi tempat keramaian yang dikunjungi, kata dia, juga sudah menyediakan fasilitas protokol kesehatan, seperti tempat mencuci tangan dan "hand sanitizer" serta petunjuk menjaga jarak.

Baca juga: Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Kota Bogor capai 1.661 orang

Baca juga: 69 wisatawan di Puncak Bogor reaktif corona


 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020