Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berupaya mempercepat rencana pembangunan gudang beras skala nasional di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk menyerap produksi beras dan jagung di Garut maupun daerah lainnya.
"Saya rasa ini tepat di sini (Garut), kita butuh percepatan administrasi, mudah-mudahan ini lancar," kata Direktur Bisnis Perum Bulog RI Febby Novita usai menggelar pertemuan dengan Bupati Garut membahas rencana pembangunan gudang beras di Pendopo Garut, Selasa.
Ia menuturkan, Bulog telah melakukan tahapan terkait rencana pembangunan gudang beras silo di Banyuresmi, Kabupaten Garut.
Gudang itu, lanjut dia, siap menyerap hasil pertanian berupa padi maupun jagung dan komoditas pangan lainnya di Kabupaten Garut yang diketahui hasilnya cukup melimpah.
"Kalau kita lihat potensi di sini (Garut) ada 800 ribu ton beras, bahkan jagungnya sampai 500 (ribu ton)," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk dihibahkan ke Bulog sebagai bukti mendukung program pembangunan gudang beras di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi.
Selama ini, lanjut dia, masih ada kendala terkait administrasi status tanah yang kepemilikannya masih oleh pemerintah desa.
"Kita memang masih ada kendala, kendala teknis administratif bukan kendala kebijakan, tanah itu milik desa, desa menyerahkan ke Pemda, Pemda menyerahkan ke Bulog," katanya.
Bupati menegaskan, rencana Bulog membangun sarana dan prasarana untuk rice milling plan modern (RMPM) itu harus didukung oleh pemerintah daerah karena akan memberikan manfaat untuk Garut.
"Di Garut kita usahakan, kita juga penting kaitan kita punya 800 ribu ton padi," katanya.
Baca juga: Menteri BUMN rombak jajaran direksi Perum Bulog
Baca juga: Bulog dan DPR RI kawal kualitas beras cegah penyelewengan bansos
Baca juga: Kemensos buka peluang program bansos beras tetap dilanjutkan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya rasa ini tepat di sini (Garut), kita butuh percepatan administrasi, mudah-mudahan ini lancar," kata Direktur Bisnis Perum Bulog RI Febby Novita usai menggelar pertemuan dengan Bupati Garut membahas rencana pembangunan gudang beras di Pendopo Garut, Selasa.
Ia menuturkan, Bulog telah melakukan tahapan terkait rencana pembangunan gudang beras silo di Banyuresmi, Kabupaten Garut.
Gudang itu, lanjut dia, siap menyerap hasil pertanian berupa padi maupun jagung dan komoditas pangan lainnya di Kabupaten Garut yang diketahui hasilnya cukup melimpah.
"Kalau kita lihat potensi di sini (Garut) ada 800 ribu ton beras, bahkan jagungnya sampai 500 (ribu ton)," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk dihibahkan ke Bulog sebagai bukti mendukung program pembangunan gudang beras di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi.
Selama ini, lanjut dia, masih ada kendala terkait administrasi status tanah yang kepemilikannya masih oleh pemerintah desa.
"Kita memang masih ada kendala, kendala teknis administratif bukan kendala kebijakan, tanah itu milik desa, desa menyerahkan ke Pemda, Pemda menyerahkan ke Bulog," katanya.
Bupati menegaskan, rencana Bulog membangun sarana dan prasarana untuk rice milling plan modern (RMPM) itu harus didukung oleh pemerintah daerah karena akan memberikan manfaat untuk Garut.
"Di Garut kita usahakan, kita juga penting kaitan kita punya 800 ribu ton padi," katanya.
Baca juga: Menteri BUMN rombak jajaran direksi Perum Bulog
Baca juga: Bulog dan DPR RI kawal kualitas beras cegah penyelewengan bansos
Baca juga: Kemensos buka peluang program bansos beras tetap dilanjutkan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020