Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah, khususnya Kota Bogor, dapat mempersiapkan pengetatan penerapan protokol kesehatan dalam menghadapi libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pada 28 Oktober hingga 1 Nopember 2020.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan hal itu di Kota Bogor, Kamis, setelah mengikuti rapat koordinasi secara virtual bertajuk "Antisipasi Penyebaran COVID-19 pada Libur Panjang Akhir Oktober 2020".

Rapat koordinasi secara virtual itu dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD, dan dihadiri antara lain Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Menurut Dedie A Rachim rapat koordinasi tersebut substansi materinya adalah meminta pemerintah daerah untuk memperketat penerapan protokol COVID-19, pada titik rawan seperti di tempat wisata dan hotel.

Dedie menjelaskan pada rapat koordinasi tersebut, Kepala BNPB Doni Monardo, juga mengingatkan daerah untuk mengantisipasi kemungkinan penularan COVID-19.

 "Pada libur panjang ini, ada cuti bersama. Jika tidak diantisipasi dapat menimbulkan risiko penularan COVID-19," katanya.

Menurut Dedie, masyarakat diingatkan dapat bersikap bijak, untuk memanfaatkan cuci bersama ini tidak beramai-ramai mudik atau tidak beramai-ramai mengunjungi lokasi wisata yang sama.

"Kalau ingin mudik atau ingin mengunjungi lokasi wisata, agar mengatur waktu sehingga tidak ada penumpukan," katanya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, kata Dedie, juga mengingatkan agar warga dapat memanfaatkan cuti bersama pada libur panjang ini, dengan mengisinya libur sehat di rumah.

Baca juga: 160.000 personel gabungan berjaga saat libur panjang Maulid Nabi

Baca juga: BNPB ingatkan warga patuhi protokol kesehatan selama libur panjang

Baca juga: Kepala BNPB sampaikan langkah-langkah untuk liburan aman saat cuti bersama, ini uraiannya

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020