Bupati Bogor Ade Yasin melibatkan para santri di wilayahnya mengampanyekan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 di 1.404 pondok pesantren se-Kabupaten Bogor.
"Di tengah kondisi pandemi COVID-19, santri di pesantren agar senantiasa memiliki perilaku PHBS (pola hidup sehat dan bersih) serta menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehingga akan terhindar dari penularan COVID-19," ungkapnya usai upacara peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/10).
Menurutnya, langkah awal kampanye protokol kesehatan di pondok pesantren se-Kabupaten Bogor ini dilakukan dengan membentuk satgas COVID-19 di masing-masing pondok pesantren.
Ade Yasin mengatakan, satgas COVID-19 di setiap pondok pesantren ini berfungsi mengawasi potensi hilir mudik para santri, baik di area pondok pesantren maupun luar pondok, sesuai Perbup tentang pembatasan sosial berskala besar pra adaptasi kebiasaan baru (PSBB pra-AKB).
"Karena dalam Perbup yang kita buat, penghuni pesantren hanya boleh beraktivitas di dalam pondok pesantren dan tidak boleh keluar. Jadi tidak boleh ada keluar masuk. Bahkan ditengok pun tidak boleh. Itu juga berlaku untuk tenaga pengajar," kata Ade Yasin.
Pasalnya, Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu mencatat sudah ada empat pondok pesantren di wilayahnya yang menjadi klaster penularan COVID-19. Empat pondok pesantren tersebut berlokasi di tiga kecamatan, yaitu Cigombong, Gunungputri, dan Leuwiliang.
Pada peringatan Hari Santri Nasional itu, Ade Yasin juga menghaturkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada para peserta Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) tingkat Kabupaten Bogor secara virtual tanggal 14-17 Oktober 2020, dan kafilah MTQ Kabupaten Bogor yang telah mengikuti MTQ tingkat Jawa Barat pada tanggal 3-11 September 2020 di Kabupaten Subang.
Baca juga: Menag mengingatkan pesantren bersiap adaptasi regulasi ponpes
Baca juga: Hari Santri, Menag ingatkan pesantren tak jadi klaster COVID-19
Baca juga: Sejuta santri di Jawa Barat ikut Istighosah Kubro secara virtual, dihadiri Habib Luthfi dan Gubernur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Di tengah kondisi pandemi COVID-19, santri di pesantren agar senantiasa memiliki perilaku PHBS (pola hidup sehat dan bersih) serta menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehingga akan terhindar dari penularan COVID-19," ungkapnya usai upacara peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/10).
Menurutnya, langkah awal kampanye protokol kesehatan di pondok pesantren se-Kabupaten Bogor ini dilakukan dengan membentuk satgas COVID-19 di masing-masing pondok pesantren.
Ade Yasin mengatakan, satgas COVID-19 di setiap pondok pesantren ini berfungsi mengawasi potensi hilir mudik para santri, baik di area pondok pesantren maupun luar pondok, sesuai Perbup tentang pembatasan sosial berskala besar pra adaptasi kebiasaan baru (PSBB pra-AKB).
"Karena dalam Perbup yang kita buat, penghuni pesantren hanya boleh beraktivitas di dalam pondok pesantren dan tidak boleh keluar. Jadi tidak boleh ada keluar masuk. Bahkan ditengok pun tidak boleh. Itu juga berlaku untuk tenaga pengajar," kata Ade Yasin.
Pasalnya, Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu mencatat sudah ada empat pondok pesantren di wilayahnya yang menjadi klaster penularan COVID-19. Empat pondok pesantren tersebut berlokasi di tiga kecamatan, yaitu Cigombong, Gunungputri, dan Leuwiliang.
Pada peringatan Hari Santri Nasional itu, Ade Yasin juga menghaturkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada para peserta Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) tingkat Kabupaten Bogor secara virtual tanggal 14-17 Oktober 2020, dan kafilah MTQ Kabupaten Bogor yang telah mengikuti MTQ tingkat Jawa Barat pada tanggal 3-11 September 2020 di Kabupaten Subang.
Baca juga: Menag mengingatkan pesantren bersiap adaptasi regulasi ponpes
Baca juga: Hari Santri, Menag ingatkan pesantren tak jadi klaster COVID-19
Baca juga: Sejuta santri di Jawa Barat ikut Istighosah Kubro secara virtual, dihadiri Habib Luthfi dan Gubernur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020