Pemerintah Kota Bogor merencanakan mengundang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Barat ke Kota Bogor untuk berkoordinasi langsung terkait penyiapan hotel tempat isolasi pasien COVID-19.
"Kota Bogor menyiapkan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19. Saat ini posisinya sampai di Jawa Barat, sedang dilakukan review oleh BPKP Jawa Barat," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Rabu (21/10).
Menurut Syarifah, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 karena mendapat peluang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna mengantisipasi adanya lonjakan jumlah pasien COVID-19.
"Kami sudah mengikuti semua saran dan arahan dari BNPB. Kami sudah melakukan pengecekan kondisi terakhir hotel, mendata tingkat okupansi dan minimum charge, membuat berita acara, serta mengirimkannya ke Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat," kata Syarifah.
Menurut dia, posisinya saat ini sedang dilakukan review oleh BPKP Jawa Barat. "Prosedurnya harus dilakukan review oleh BPKP Jawa Barat. Kami menunggu. "Komunikasi yang kami dilakukan saat ini melalu pesan WA kepada Kepala BPKP Jabar," katanya.
Sebelumnya, pada rapat koordinasi secara virtual antara sejumlah kepala daerah dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan dan Kepala BNPB Doni Monardo, pada Selasa (13/10), baik Luhut B Panjaitan maupun Doni Monardo, memberikan arahan agar prosesnya bisa dipercepat.
Menurut Syarifah, ke depan ada kemungkinan Pemerintah Kota Bogor mengundang BPKP Jawa Barat ke Kota Bogor untuk berkoordinasi langsung.
Mantan Kepala Bappedalitbang Pemerintah Kabupaten Bogor ini menjelaskan, penyiapan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 ini untuk antisipasi jika ada lonjakan pasien COVID-19.
"Pasien COVID-19 dengan gejala berat hingga sedang tetap dirawat di rumah sakit, sedangkan COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala yang akan direwat di tempat isolasi di hotel," katanya.
Menurut Syarifah, karena BNPB memberikan peluang maka Pemerintah Kota Bogor menyiapkannya. "Kota Bogor sebenarnya sudah punya tempat isolasi pasien COVID-19 di Gedung PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor," katanya.
Di Gedung PPSDM BNN di Lido saat ini terisi 33 pasien orang tanpa gejala (OTG) dari 122 tempat tidur yang tersedia.
"Hotel tempat isolasi pasien COVID-19 ini hanya untuk antisipasi. Karena prosesnya lama dan pembiayaannya dari pemerintah pusat melalui BNPB, maka tetap disiapkan," katanya.
Baca juga: Hotel untuk isolasi pasien COVID-19 di Kota Bogor tunggu review BPKP dan BNPB
Baca juga: Pemkot Bogor sudah siapkan 300 kamar hotel untuk isolasi pasien COVID-19
Baca juga: PHRI sebut sembilan hotel di Jawa Barat mundur jadi tempat isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kota Bogor menyiapkan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19. Saat ini posisinya sampai di Jawa Barat, sedang dilakukan review oleh BPKP Jawa Barat," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Rabu (21/10).
Menurut Syarifah, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 karena mendapat peluang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna mengantisipasi adanya lonjakan jumlah pasien COVID-19.
"Kami sudah mengikuti semua saran dan arahan dari BNPB. Kami sudah melakukan pengecekan kondisi terakhir hotel, mendata tingkat okupansi dan minimum charge, membuat berita acara, serta mengirimkannya ke Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat," kata Syarifah.
Menurut dia, posisinya saat ini sedang dilakukan review oleh BPKP Jawa Barat. "Prosedurnya harus dilakukan review oleh BPKP Jawa Barat. Kami menunggu. "Komunikasi yang kami dilakukan saat ini melalu pesan WA kepada Kepala BPKP Jabar," katanya.
Sebelumnya, pada rapat koordinasi secara virtual antara sejumlah kepala daerah dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan dan Kepala BNPB Doni Monardo, pada Selasa (13/10), baik Luhut B Panjaitan maupun Doni Monardo, memberikan arahan agar prosesnya bisa dipercepat.
Menurut Syarifah, ke depan ada kemungkinan Pemerintah Kota Bogor mengundang BPKP Jawa Barat ke Kota Bogor untuk berkoordinasi langsung.
Mantan Kepala Bappedalitbang Pemerintah Kabupaten Bogor ini menjelaskan, penyiapan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 ini untuk antisipasi jika ada lonjakan pasien COVID-19.
"Pasien COVID-19 dengan gejala berat hingga sedang tetap dirawat di rumah sakit, sedangkan COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala yang akan direwat di tempat isolasi di hotel," katanya.
Menurut Syarifah, karena BNPB memberikan peluang maka Pemerintah Kota Bogor menyiapkannya. "Kota Bogor sebenarnya sudah punya tempat isolasi pasien COVID-19 di Gedung PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor," katanya.
Di Gedung PPSDM BNN di Lido saat ini terisi 33 pasien orang tanpa gejala (OTG) dari 122 tempat tidur yang tersedia.
"Hotel tempat isolasi pasien COVID-19 ini hanya untuk antisipasi. Karena prosesnya lama dan pembiayaannya dari pemerintah pusat melalui BNPB, maka tetap disiapkan," katanya.
Baca juga: Hotel untuk isolasi pasien COVID-19 di Kota Bogor tunggu review BPKP dan BNPB
Baca juga: Pemkot Bogor sudah siapkan 300 kamar hotel untuk isolasi pasien COVID-19
Baca juga: PHRI sebut sembilan hotel di Jawa Barat mundur jadi tempat isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020