Hyundai Motor Company naik satu tingkat ke peringkat lima dalam daftar merek otomotif global, dan posisi ke-36 secara keseluruhan di antara perusahaan global, menurut survei Best Global Brand Interbrand 2020.
Pabrikan otomotif Korea Selatan itu juga terdaftar dalam 40 perusahaan global teratas Interbrand selama enam tahun berturut-turut, dan selalu berada di peringkat 100 teratas selama 15 tahun berturut-turut.
"Peningkatan nilai sebuah brand dari Hyundai Motor Company dapat dikaitkan dengan ekspansi bisnis yang substansial terhadap mobilitas masa depan dan investasi berkelanjutan pada brand-nya, seperti peluncuran brand khusus EV, IONIQ," kata Mike Rocha, Brand Valuation Global Director Interbrand dalam siaran pers, Rabu.
Komitmen Hyundai Motor terhadap mobilitas terelektrifikasi ditunjukkan dengan peluncuran brand khusus EV, IONIQ. Mereka juga memperkenalkan tiga mobil baru secara khusus dalam empat tahun ke depan dengan model yang lebih inovatif.
Investasi Hyundai Motor dalam teknologi hydrogen fuel cell juga memperkuat posisi mereka di sektor transportasi yang berubah dengan cepat.
Hyundai baru-baru ini mengirimkan tujuh unit heavy-duty fuel cell electric yang diproduksi secara massal pertama di dunia kepada pelanggan di Swiss, dengan total 50 unit sudah beroperasi di sana tahun ini.
Kapasitas produksi untuk heavy-duty fuel cell electric akan mencapai 2.000 unit per tahun pada 2021, guna mendukung ekspansi ke Eropa, AS, dan China seiring meningkatnya permintaan mobilitas ramah lingkungan.
"Kami telah beradaptasi dengan kondisi pasar yang berkembang pesat untuk menjadi pemimpin untuk mobilitas masa depan dan kami juga tanggap untuk merespon faktor-faktor yang tidak terduga, seperti yang disebabkan oleh pandemi," kata Wonhong Cho, Global Chief Marketing Officer Hyundai Motor Company.
Untuk Indonesia, Hyundai telah mengumumkan rencana investasi 1,55 miliar dolar AS untuk mengembangkan EV di Delta Mas-Bekasi, pada akhir tahun lalu. Pabrik yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 akan menjadi manufaktur Hyundai terbesar di ASEAN.
Hyundai Indonesia akan memperkenalkan beberapa tipe mobil EV murni dalam waktu dekat. HMID juga berkomitmen untuk menjadi game changer di ekosistem EV murni serta membawa Indonesia ke era elektrifikasi.
Baca juga: Hyundai "recall" 180.000 SUV, minta pemilik parkir mobil di luar
Baca juga: Hyundai tarik 272 ribu mobil, ini masalahnya
Baca juga: Misi Hyundai dan Kia jual satu juta mobil listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pabrikan otomotif Korea Selatan itu juga terdaftar dalam 40 perusahaan global teratas Interbrand selama enam tahun berturut-turut, dan selalu berada di peringkat 100 teratas selama 15 tahun berturut-turut.
"Peningkatan nilai sebuah brand dari Hyundai Motor Company dapat dikaitkan dengan ekspansi bisnis yang substansial terhadap mobilitas masa depan dan investasi berkelanjutan pada brand-nya, seperti peluncuran brand khusus EV, IONIQ," kata Mike Rocha, Brand Valuation Global Director Interbrand dalam siaran pers, Rabu.
Komitmen Hyundai Motor terhadap mobilitas terelektrifikasi ditunjukkan dengan peluncuran brand khusus EV, IONIQ. Mereka juga memperkenalkan tiga mobil baru secara khusus dalam empat tahun ke depan dengan model yang lebih inovatif.
Investasi Hyundai Motor dalam teknologi hydrogen fuel cell juga memperkuat posisi mereka di sektor transportasi yang berubah dengan cepat.
Hyundai baru-baru ini mengirimkan tujuh unit heavy-duty fuel cell electric yang diproduksi secara massal pertama di dunia kepada pelanggan di Swiss, dengan total 50 unit sudah beroperasi di sana tahun ini.
Kapasitas produksi untuk heavy-duty fuel cell electric akan mencapai 2.000 unit per tahun pada 2021, guna mendukung ekspansi ke Eropa, AS, dan China seiring meningkatnya permintaan mobilitas ramah lingkungan.
"Kami telah beradaptasi dengan kondisi pasar yang berkembang pesat untuk menjadi pemimpin untuk mobilitas masa depan dan kami juga tanggap untuk merespon faktor-faktor yang tidak terduga, seperti yang disebabkan oleh pandemi," kata Wonhong Cho, Global Chief Marketing Officer Hyundai Motor Company.
Untuk Indonesia, Hyundai telah mengumumkan rencana investasi 1,55 miliar dolar AS untuk mengembangkan EV di Delta Mas-Bekasi, pada akhir tahun lalu. Pabrik yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 akan menjadi manufaktur Hyundai terbesar di ASEAN.
Hyundai Indonesia akan memperkenalkan beberapa tipe mobil EV murni dalam waktu dekat. HMID juga berkomitmen untuk menjadi game changer di ekosistem EV murni serta membawa Indonesia ke era elektrifikasi.
Baca juga: Hyundai "recall" 180.000 SUV, minta pemilik parkir mobil di luar
Baca juga: Hyundai tarik 272 ribu mobil, ini masalahnya
Baca juga: Misi Hyundai dan Kia jual satu juta mobil listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020