"Aaaaa," Azi mengangkat tangannya sambil berteriak, lalu menghempaskan tangannya lagi ke arah tanah. Aktivitas itu berulang dia lakukan, untuk menstimulus otot-ototnya, termasuk otot yang membantu wicaranya.
Menjadi anak berkebutuhan khusus (ABK), Azi yang saat ini berusia 7 tahun belum lancar berbicara. Bahkan sebelumnya, ia lebih banyak menggunakan kursi roda atau alat bantu untuk berjalan.
Tak tinggal diam, sejak 3 tahun lalu Siti Saidah, orang tua Azi, mendorong kemampuan anaknya dengan bergabung di Sekolah Dreamable, yang tertetak di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Untuk meningkatkan kemampuan Azi, Siti Saidah aktif mengikuti setiap kegiatan pengajaran di Dreamable. Seperti saat ini, Siti Saidah terlibat dalam pelatihan terapi metode applied behavior analysis (ABA), yakni program terapi terstruktur yang berfokus mengajarkan seperangkat keterampilan khusus bagi ABK.
"Saya tertarik mempelajari terapi ABA supaya bisa mendidik Azi dengan lebih baik. Harapannya, kemampuan Azi makin berkembang," kata Ani.
Pelatihan terapi ini merupakan bagian dari Program Dreamwork Sekolah Dreamable. Kegiatan ini diinisiasi oleh PT Pertamina (Persero) melalui Fuel Terminal Bandung Group, Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat.
Unit Manager Communication Relations & CSR Eko Kristiawan menjelaskan, Program Dreamwork menjadi terobosan Sekolah Dreamable saat ini. Tak hanya bermanfaat untuk mengembangkan pemahaman orang tua ABK mengenai potensi anaknya, namun juga bisa meningkatkan keahlian orang tua dan pada akhirnya diharapkan bisa bermanfaat sebagai mata pencaharian.
"Sebelum pelatihan terapi, beberapa waktu lalu kami juga mengadakan workshop mengenai bisnis laundry. Ke depan, keahlian-keahlian baru akan kami ajarkan, baik untuk ABK yang sudah berusia 17 tahun ke atas, serta orang tua ABK. Selain itu kepada Guru Dreamable sebagai materi didiknya," jelas Eko.
Kegiatan pelatihan terapi dibuka oleh sambutan Kepala Desa Lengkong Agus Salam. Pelatihan Terapi ABA ini dibawakan oleh Kepala Prodi dari Pendidikan Luar Biasa Universitas Islam Nusantara, Bandung, Dr. Yoga Budhi Santoso.
Sekolah Dreamable berada di bawah naungan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Hidayah. Berawal sejak tahun 2016 dan menjadi binaan Pertamina pada tahun 2018, kini Sekolah Dreamable memiliki 53 anak didik dengan rentang usia 7- 26 tahun.
Program Dreamable merupakan salah satu upaya Pertamina untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bandung.
"Kami senantiasa mendorong perkembangan Sekolah Dreamable, salah satunya dengan Program Dreamwork seperti ini. Program Dreamwork fokus pada memberikan keahlian tertentu bagi ABK usia dewasa supaya bisa hidup mandiri. Keahlian ini juga dapat dimanfaatkan untuk keluarga ABK untuk menambah penghasilan" tambah Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Menjadi anak berkebutuhan khusus (ABK), Azi yang saat ini berusia 7 tahun belum lancar berbicara. Bahkan sebelumnya, ia lebih banyak menggunakan kursi roda atau alat bantu untuk berjalan.
Tak tinggal diam, sejak 3 tahun lalu Siti Saidah, orang tua Azi, mendorong kemampuan anaknya dengan bergabung di Sekolah Dreamable, yang tertetak di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Untuk meningkatkan kemampuan Azi, Siti Saidah aktif mengikuti setiap kegiatan pengajaran di Dreamable. Seperti saat ini, Siti Saidah terlibat dalam pelatihan terapi metode applied behavior analysis (ABA), yakni program terapi terstruktur yang berfokus mengajarkan seperangkat keterampilan khusus bagi ABK.
"Saya tertarik mempelajari terapi ABA supaya bisa mendidik Azi dengan lebih baik. Harapannya, kemampuan Azi makin berkembang," kata Ani.
Pelatihan terapi ini merupakan bagian dari Program Dreamwork Sekolah Dreamable. Kegiatan ini diinisiasi oleh PT Pertamina (Persero) melalui Fuel Terminal Bandung Group, Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat.
Unit Manager Communication Relations & CSR Eko Kristiawan menjelaskan, Program Dreamwork menjadi terobosan Sekolah Dreamable saat ini. Tak hanya bermanfaat untuk mengembangkan pemahaman orang tua ABK mengenai potensi anaknya, namun juga bisa meningkatkan keahlian orang tua dan pada akhirnya diharapkan bisa bermanfaat sebagai mata pencaharian.
"Sebelum pelatihan terapi, beberapa waktu lalu kami juga mengadakan workshop mengenai bisnis laundry. Ke depan, keahlian-keahlian baru akan kami ajarkan, baik untuk ABK yang sudah berusia 17 tahun ke atas, serta orang tua ABK. Selain itu kepada Guru Dreamable sebagai materi didiknya," jelas Eko.
Kegiatan pelatihan terapi dibuka oleh sambutan Kepala Desa Lengkong Agus Salam. Pelatihan Terapi ABA ini dibawakan oleh Kepala Prodi dari Pendidikan Luar Biasa Universitas Islam Nusantara, Bandung, Dr. Yoga Budhi Santoso.
Sekolah Dreamable berada di bawah naungan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Hidayah. Berawal sejak tahun 2016 dan menjadi binaan Pertamina pada tahun 2018, kini Sekolah Dreamable memiliki 53 anak didik dengan rentang usia 7- 26 tahun.
Program Dreamable merupakan salah satu upaya Pertamina untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bandung.
"Kami senantiasa mendorong perkembangan Sekolah Dreamable, salah satunya dengan Program Dreamwork seperti ini. Program Dreamwork fokus pada memberikan keahlian tertentu bagi ABK usia dewasa supaya bisa hidup mandiri. Keahlian ini juga dapat dimanfaatkan untuk keluarga ABK untuk menambah penghasilan" tambah Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020