Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengungkapkan ada 336 kabupaten/kota atau 65 persen dari total kabupaten/kota di Indonesia yang berada di zona risiko sedang COVID-19 pada periode 5-11 Oktober 2020.
"Pada pekan ini sebanyak 336 kabupaten/kota berada di zona oranye atau zona dengan risiko sedang. Ini artinya 65 persen dari seluruh kabupaten kota di Indonesia berada pada risiko sedang," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di gedung BNPB Jakarta, Selasa.
Menurut Wiku, hal tersebut menandakan daerah lengah atau sudah merasa nyaman dalam penanganan kasus COVID-19.
"Meski kabupaten kota dengan zona merah atau zona risiko tinggi cenderung menurun jumlahnya setiap pekan, namun bukan berarti kabupaten kota harus merasa aman berada di zona oranye," tambah Wiku.
Wiku pun sangat menyayangkan terdapat lebih dari 50 persen kabupaten/kota yang sebelumnya berada di zona hijau berpindah ke zona kuning, zona oranye dan bahkan zona merah pada periode 5-11 Oktober 2020.
"Kami mengingatkan kembali bahwa dalam menilai tingkat risiko penularan COVID-19 di sebuah wilayah digunakan 3 indikator yang mempengaruhi tingkat penularan yaitu epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan," ungkap Wiku.
Dari masing-masing indikator tersebut menurut Wiku ditentukan skor dan pembobotan yang menggambarkan risiko di wilayah tersebut.
Untuk itu zona oranye atau zona risiko sedang skornya dimulai dari 1,81 - 2,4. Semakin mendekati 1,81 itu artinya kabupaten kota tersebut semakin dekat dengan berubah dengan zona merah pada pekan berikutnya, sebaliknya semakin mendekati 2,4 maka kabupaten kota tersebut makin dekat berubah pada zona kuning pada pekan berikutnya.
"Ada 94 kabupaten kota dengan zona oranye tanpa perubahan selama 6 minggu berturut-turut karena setiap pekannya kabupaten kota di zona oranye selalu bertambah jumlahnya, maka perhatian kami berikan lebih pada kabupaten kota dengan orangnya dan tanpa perubahan 6 minggu berturut-turut ini," tambah Wiku.
Dari 94 kabupaten/kota tersebut terdapat beberapa provinsi yang memiliki kabupaten kota yang cukup banyak masuk ke dalam kategori ini, yaitu Sumatera Utara ada 12 kabupaten/kota, Jawa Tengah dengan 11 kabupaten/kota dan Jawa Timur dengan 11 kabupaten/kota.
Hingga Selasa (13/10) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 340.622 orang dengan penambahan hari tersebut sebanyak 3.906 kasus dengan jumlah kasus aktif adalah 65.299. Terdapat 263.296 orang dinyatakan sembuh dan 12.027 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 153.822 orang.
Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 89.228, selanjutnya Jawa Timur dengan 47.595 kasus, Jawa Barat dengan 28.087 kasus, Jawa Tengah 27.106 kasus, dan Sulawesi Selatan 16.917 kasus.
Baca juga: Satgas: Kesembuhan pasien COVID-19 meningkat termasuk Jabar
Baca juga: Kasus terbaru COVID-19 di Indonesia konsisten di bawah 4.000
#satgascovid19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pada pekan ini sebanyak 336 kabupaten/kota berada di zona oranye atau zona dengan risiko sedang. Ini artinya 65 persen dari seluruh kabupaten kota di Indonesia berada pada risiko sedang," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di gedung BNPB Jakarta, Selasa.
Menurut Wiku, hal tersebut menandakan daerah lengah atau sudah merasa nyaman dalam penanganan kasus COVID-19.
"Meski kabupaten kota dengan zona merah atau zona risiko tinggi cenderung menurun jumlahnya setiap pekan, namun bukan berarti kabupaten kota harus merasa aman berada di zona oranye," tambah Wiku.
Wiku pun sangat menyayangkan terdapat lebih dari 50 persen kabupaten/kota yang sebelumnya berada di zona hijau berpindah ke zona kuning, zona oranye dan bahkan zona merah pada periode 5-11 Oktober 2020.
"Kami mengingatkan kembali bahwa dalam menilai tingkat risiko penularan COVID-19 di sebuah wilayah digunakan 3 indikator yang mempengaruhi tingkat penularan yaitu epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan," ungkap Wiku.
Dari masing-masing indikator tersebut menurut Wiku ditentukan skor dan pembobotan yang menggambarkan risiko di wilayah tersebut.
Untuk itu zona oranye atau zona risiko sedang skornya dimulai dari 1,81 - 2,4. Semakin mendekati 1,81 itu artinya kabupaten kota tersebut semakin dekat dengan berubah dengan zona merah pada pekan berikutnya, sebaliknya semakin mendekati 2,4 maka kabupaten kota tersebut makin dekat berubah pada zona kuning pada pekan berikutnya.
"Ada 94 kabupaten kota dengan zona oranye tanpa perubahan selama 6 minggu berturut-turut karena setiap pekannya kabupaten kota di zona oranye selalu bertambah jumlahnya, maka perhatian kami berikan lebih pada kabupaten kota dengan orangnya dan tanpa perubahan 6 minggu berturut-turut ini," tambah Wiku.
Dari 94 kabupaten/kota tersebut terdapat beberapa provinsi yang memiliki kabupaten kota yang cukup banyak masuk ke dalam kategori ini, yaitu Sumatera Utara ada 12 kabupaten/kota, Jawa Tengah dengan 11 kabupaten/kota dan Jawa Timur dengan 11 kabupaten/kota.
Hingga Selasa (13/10) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 340.622 orang dengan penambahan hari tersebut sebanyak 3.906 kasus dengan jumlah kasus aktif adalah 65.299. Terdapat 263.296 orang dinyatakan sembuh dan 12.027 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 153.822 orang.
Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 89.228, selanjutnya Jawa Timur dengan 47.595 kasus, Jawa Barat dengan 28.087 kasus, Jawa Tengah 27.106 kasus, dan Sulawesi Selatan 16.917 kasus.
Baca juga: Satgas: Kesembuhan pasien COVID-19 meningkat termasuk Jabar
Baca juga: Kasus terbaru COVID-19 di Indonesia konsisten di bawah 4.000
#satgascovid19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020