Wali Kota Bogor Bima Arya mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor untuk terus melakukan terobosan guna mengembangkan sektor pertanian di perkotaan yang terbukti mampu bertahan pada situasi pandemi COVID-19 saat ini.
Bima Arya mengatakan hal itu saat menghadiri penyerahan program bantuan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perikanan dan Kelautan dari hasil aspirasi anggota Komisi IV DPR RI di Kantor DKPP Kota Bogor, Senin.
Menurut Bima Arya, survei Pemerintah Kota Bogor bersama peneliti dari Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapore, menyimpulkan 90 persen warga Kota Bogor terpapar secara ekonomi, bahkan 40 persen di antaranya kehilangan pekerjaan akiabt virus corona.
"Saat ini, sebagian dari 90 persen warga yang terpapar secara ekonomi sudah ada yang mulai bekerja kembali. Dari mereka yang telah bekerja kembali, sebagian besar pendapatannya menurun, tapi adasatu persen yang pendapatannya meningkat. Siapa mereka? Ternyata mereka adalah petani perkotaan serta produsen makanan sehat dan peralatan olahraga," katanya,
Bima Arya menjelaskan hasil survei itu menunjukan komoditas pertanian ini permintaannya sangat tinggi, yakni naik sampai 300 persen dari kondisi normal.
"Banya juga ibu-ibu yang memiliki kegiatan di Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka menanam sayuran, sepeerti bayam, kangkung, sawi, daun kelor, dan cabai," katanya.
Petani perkotaan ini, kata Bima, hasil panennya, selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri juga dijual ke pasar. Petani perkotaan tidak hanya menanam sayur-mayur, juga ada yang memelihara ikan di kolam maupun di ember
"Pertanian perkotaan ini berkembang baik, selain untuk memenuhi kebuthan sendiri juga dapat mensejahterakan pelakunya," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan dari daerah pemilihan Jawa Barat III yakni Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur, mengatakan, tujuannya menyerahkan program bantuan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perikanan dan Kelautan itu, untuk mendorong kemajuan pertanian di Kota Bogor.
"Pemberian program bantuan dari dua kementerian ini juga untuk mengapresiasi instansi yang terkait dengan pertanian guna memajukan para petani di Kota Bogor," katanya.
Program bantuan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perikanan dan Kelautan yang diserahkan Budhy Setiawan antara lain, alat pemanen kombinasi satu unit, alat perontok padi tiga unit, hand tractor sembilan unit, mesin pompa air 24 unit, pekarangan pangan lestari (P2L) 17 paket, unit pengolah pupuk organik (UPPO) empat paket.
Bantuan lainnya, kambing dan domba 140 ekor, pakan dan benih ikan empat paket, calon indukan ikan tiga paket, 10 bioflok ikan Lele dan delapan bioflok ikan nila satu paket, sapi 20 ekor, ayam KUB 2.000 ekor, serta budidaya ikan dan sayuran dalam ember (bidukdamber) 40 unit.
Baca juga: Kota Bogor kembangkan "pertanian perkotaan" di lahan kosong
Baca juga: Anggota DPR serahkan bantuan dua kementerian di Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Bima Arya mengatakan hal itu saat menghadiri penyerahan program bantuan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perikanan dan Kelautan dari hasil aspirasi anggota Komisi IV DPR RI di Kantor DKPP Kota Bogor, Senin.
Menurut Bima Arya, survei Pemerintah Kota Bogor bersama peneliti dari Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapore, menyimpulkan 90 persen warga Kota Bogor terpapar secara ekonomi, bahkan 40 persen di antaranya kehilangan pekerjaan akiabt virus corona.
"Saat ini, sebagian dari 90 persen warga yang terpapar secara ekonomi sudah ada yang mulai bekerja kembali. Dari mereka yang telah bekerja kembali, sebagian besar pendapatannya menurun, tapi adasatu persen yang pendapatannya meningkat. Siapa mereka? Ternyata mereka adalah petani perkotaan serta produsen makanan sehat dan peralatan olahraga," katanya,
Bima Arya menjelaskan hasil survei itu menunjukan komoditas pertanian ini permintaannya sangat tinggi, yakni naik sampai 300 persen dari kondisi normal.
"Banya juga ibu-ibu yang memiliki kegiatan di Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka menanam sayuran, sepeerti bayam, kangkung, sawi, daun kelor, dan cabai," katanya.
Petani perkotaan ini, kata Bima, hasil panennya, selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri juga dijual ke pasar. Petani perkotaan tidak hanya menanam sayur-mayur, juga ada yang memelihara ikan di kolam maupun di ember
"Pertanian perkotaan ini berkembang baik, selain untuk memenuhi kebuthan sendiri juga dapat mensejahterakan pelakunya," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan dari daerah pemilihan Jawa Barat III yakni Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur, mengatakan, tujuannya menyerahkan program bantuan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perikanan dan Kelautan itu, untuk mendorong kemajuan pertanian di Kota Bogor.
"Pemberian program bantuan dari dua kementerian ini juga untuk mengapresiasi instansi yang terkait dengan pertanian guna memajukan para petani di Kota Bogor," katanya.
Program bantuan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perikanan dan Kelautan yang diserahkan Budhy Setiawan antara lain, alat pemanen kombinasi satu unit, alat perontok padi tiga unit, hand tractor sembilan unit, mesin pompa air 24 unit, pekarangan pangan lestari (P2L) 17 paket, unit pengolah pupuk organik (UPPO) empat paket.
Bantuan lainnya, kambing dan domba 140 ekor, pakan dan benih ikan empat paket, calon indukan ikan tiga paket, 10 bioflok ikan Lele dan delapan bioflok ikan nila satu paket, sapi 20 ekor, ayam KUB 2.000 ekor, serta budidaya ikan dan sayuran dalam ember (bidukdamber) 40 unit.
Baca juga: Kota Bogor kembangkan "pertanian perkotaan" di lahan kosong
Baca juga: Anggota DPR serahkan bantuan dua kementerian di Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020