Sedikitnya 11 migran asal Afrika tewas setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai Tunisia pada Minggu saat berupaya menyeberangi Mediterania menuju Pulau Lampedusa di Italia, menurut petugas keamanan Tunisia.

Tim patroli pantai menemukan jasad delapan perempuan dan tiga anak di lepas pantai dekat Sfax pada Minggu malam, katanya.

Menurut petugas, sekitar 30 orang berangkat dengan kapal tersebut dengan harapan tiba di Italia.

Tim patroli masih melakukan operasi pencarian orang hilang lainnya.

Pada 2019,  sekitar 90 migran Afrika tenggelam usai kapal mereka, yang berlayar dari Libya menuju Eropa, terbalik. Insiden tersebut menjadi yang paling parah di perairan Tunisia.
 
Pada 2018, petugas patroli pantai Tunisia juga menemukan lima jasad yang diduga  merupakan para migran yang kapalnya tenggelam saat  sedang menyeberangi Laut Tengah menuju Pulau Lampedusa, Italia.

Menurut Reuters, kelompok operator perdagangan manusia memilih menggungakan Tunisia sebagai tempat berangkat bagi imigran yang menuju Eropa karena patroli pantai Libya lewat bantuan tentara memperketat kontrol atas operasi pemberangkatan  imigran gelap.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemerintahan Trump usir 8.800 anak migran dengan dalih cegah penyebaran Corona

Baca juga: Malaysia telah pulangkan 19.111 pekerja migran ilegal

Baca juga: Polisi Malaysia geledah kantor Al Jazeera di Kuala Lumpur
 

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020