Sebanyak 350 ton sampah diangkut dari Sungai Blencong di Desa Setia Asih, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, untuk memperlancar aliran sungai yang sempat tersumbat sekaligus upaya pencegahan banjir serta mengatasi pencemaran lingkungan.
"Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 2 hingga 4 Oktober kemarin. Alhamdulillah sekarang sudah terangkut semua, total ada 350 ton sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Peno Suyatno di Cikarang, Senin.
Peno mengatakan kegiatan pengangkatan sampah dari Sungai Blencong di Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, itu melibatkan 100 personel gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi beserta aparat TNI dibantu personel dari kecamatan dan desa setempat.
"Total ada 24 armada yang kami kerahkan, tiga unit eskavator dan 21 unit truk pengangkut sampah. Dalam waktu tiga hari kemarin menyelesaikan 65 kali pengangkatan sampah," katanya.
Tumpukan sampah sepanjang 200 meter yang berhasil diangkut itu, kata dia, didominasi sampah rumah tangga, plastik, styrofoam, triplek, kayu, hingga batang dan ranting pohon.
"Semua sampah sudah kami bawa ke TPA Burangkeng di Kecamatan Setu," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Kota Bekasi, kata dia, sebenarnya sudah melakukan sejumlah upaya pencegahan, hanya saja tingginya intensitas sampah membuat sungai kembali tertumpuk sampah terlebih, usai turun hujan.
"Sampah berasal dari hulu sungai di Kota Bekasi dan terdorong mengalir hingga wilayah Kabupaten Bekasi. Sampai sini menumpuk hingga menyumbat aliran sungai karena saking tebalnya. Seperti itu terus, jadi konsekuensinya seperti itu," katanya.
Camat Tarumajaya Dwi Sigit Andrian mengatakan sebenarnya upaya pencegahan sudah dilakukan dua pemerintah daerah, mulai dari kegiatan bersih-bersih sungai, sosialisasi tidak membuang sampah di sungai, hingga pemasangan jaring penghalau sampah.
"Terakhir itu kami pasang jaring penghalau sampah agar sampah tidak masuk ke wilayah kami, tapi tetap saja jebol karena kalau hujan aliran airnya deras sehingga sampahnya terdorong sampai ke sini," katanya.
Menurut dia, temuan sungai sampah ini menjadi kesekian kali terjadi di Kabupaten Bekasi. Sebelumnya belasan ton sampah pun diangkut dari sejumlah sungai, mulai dari Kali Pisang Batu hingga Kali Jambe. Aliran sungai itu berasal dari wilayah kota dan yang menjadi korbannya selalu warga Tarumajaya yang tinggal di hilir sungai.
Baca juga: Sampah sepanjang 200 meter tutupi aliran Kali Blencong Bekasi
Baca juga: Pemkab Bekasi larang pelaku usaha kuliner layani makan di tempat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 2 hingga 4 Oktober kemarin. Alhamdulillah sekarang sudah terangkut semua, total ada 350 ton sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Peno Suyatno di Cikarang, Senin.
Peno mengatakan kegiatan pengangkatan sampah dari Sungai Blencong di Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, itu melibatkan 100 personel gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi beserta aparat TNI dibantu personel dari kecamatan dan desa setempat.
"Total ada 24 armada yang kami kerahkan, tiga unit eskavator dan 21 unit truk pengangkut sampah. Dalam waktu tiga hari kemarin menyelesaikan 65 kali pengangkatan sampah," katanya.
Tumpukan sampah sepanjang 200 meter yang berhasil diangkut itu, kata dia, didominasi sampah rumah tangga, plastik, styrofoam, triplek, kayu, hingga batang dan ranting pohon.
"Semua sampah sudah kami bawa ke TPA Burangkeng di Kecamatan Setu," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Kota Bekasi, kata dia, sebenarnya sudah melakukan sejumlah upaya pencegahan, hanya saja tingginya intensitas sampah membuat sungai kembali tertumpuk sampah terlebih, usai turun hujan.
"Sampah berasal dari hulu sungai di Kota Bekasi dan terdorong mengalir hingga wilayah Kabupaten Bekasi. Sampai sini menumpuk hingga menyumbat aliran sungai karena saking tebalnya. Seperti itu terus, jadi konsekuensinya seperti itu," katanya.
Camat Tarumajaya Dwi Sigit Andrian mengatakan sebenarnya upaya pencegahan sudah dilakukan dua pemerintah daerah, mulai dari kegiatan bersih-bersih sungai, sosialisasi tidak membuang sampah di sungai, hingga pemasangan jaring penghalau sampah.
"Terakhir itu kami pasang jaring penghalau sampah agar sampah tidak masuk ke wilayah kami, tapi tetap saja jebol karena kalau hujan aliran airnya deras sehingga sampahnya terdorong sampai ke sini," katanya.
Menurut dia, temuan sungai sampah ini menjadi kesekian kali terjadi di Kabupaten Bekasi. Sebelumnya belasan ton sampah pun diangkut dari sejumlah sungai, mulai dari Kali Pisang Batu hingga Kali Jambe. Aliran sungai itu berasal dari wilayah kota dan yang menjadi korbannya selalu warga Tarumajaya yang tinggal di hilir sungai.
Baca juga: Sampah sepanjang 200 meter tutupi aliran Kali Blencong Bekasi
Baca juga: Pemkab Bekasi larang pelaku usaha kuliner layani makan di tempat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020