Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, terkendala minimnya alat berat untuk membuka kembali akses jalan penghubung antarkecamatan yang menghubungkan Kecamatan Leles, Cijati dan Agrabinta yang terisolasi akibat tertutup longsor dengan ketinggian material beragam.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Senin, mengatakan dua alat berat yang diturunkan tidak dapat bekerja maksimal karena masih fokus melakukan penanganan di lokasi banjir, sehingga proses membuka kembali akses jalan terhambat.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur dan provinsi untuk menambah jumlah alat berat, guna membuka akses jalan yang terisolir sehingga dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat, bahkan sejumlah desa di Kecamata Leles masih terisolir.
Minimnya alat berat ungkap dia, membuat alat berat difungsikan untuk penanganan di lokasi banjir sekaligus membuka akses jalan yang terutup tidak jauh dari lokasi banjir di dua kecamatan. "Kami berharap hari ini ada tambahan alat berat yang fokus membuka jalan yang tertutup longsor," katanya.
Sementara Ilham Hendrayana tokoh masyarakat Kecamatan Leles, mengatakan hingga saat ini sejumlah desa di Kecamatan Leles, masih terisolir. Bahkan upaya membuka kembali jalan sebagai akses perekonomian terpaksa dilakukan warga dengan menggunakan alat manual.
Jalan utama penghubung antar kecamatan dan desa di wilayah tersebut, tertutup longsor dengan ketinggian beragam mulai dari 80 centimeter hingga 1,5 meter, sehingga cukup menyulitkan warga dan relawan untuk membuka kembali akses jalan dengan menggunakan alat seadanya.
"Aktifitas warga yang tidak berjalan sama sekali di dua desa, Purabaya dan Sukamulya-Kecamatan Leles yang berbatasan dengan Kecamatan Cijati. Warga tidak dapat melakukan aktifitas terutama aktifitas ekonomi karena jalan menuju Cijati tempat warga biasa berbelanja tertutup longsor," katanya.
Dia dan seribuan kepala keluarga di wilayah tersebut, berharap alat berat segera datang untuk membuka kembali akses jalan, sehingga aktivitas terutama perekonomian warga di wilayah tersebut kembali berjalan dan bantuan segera masuk untuk warga yang membutuhkan.
Baca juga: BPBD Cianjur bersama dinas buka akses jalan tertutup longsor
Baca juga: Pemulihan kelistrikan di lokasi longsor Cianjur terkendala cuaca
Baca juga: BPBD Cianjur dirikan tenda darurat untuk 150 KK pengungsi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Senin, mengatakan dua alat berat yang diturunkan tidak dapat bekerja maksimal karena masih fokus melakukan penanganan di lokasi banjir, sehingga proses membuka kembali akses jalan terhambat.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur dan provinsi untuk menambah jumlah alat berat, guna membuka akses jalan yang terisolir sehingga dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat, bahkan sejumlah desa di Kecamata Leles masih terisolir.
Minimnya alat berat ungkap dia, membuat alat berat difungsikan untuk penanganan di lokasi banjir sekaligus membuka akses jalan yang terutup tidak jauh dari lokasi banjir di dua kecamatan. "Kami berharap hari ini ada tambahan alat berat yang fokus membuka jalan yang tertutup longsor," katanya.
Sementara Ilham Hendrayana tokoh masyarakat Kecamatan Leles, mengatakan hingga saat ini sejumlah desa di Kecamatan Leles, masih terisolir. Bahkan upaya membuka kembali jalan sebagai akses perekonomian terpaksa dilakukan warga dengan menggunakan alat manual.
Jalan utama penghubung antar kecamatan dan desa di wilayah tersebut, tertutup longsor dengan ketinggian beragam mulai dari 80 centimeter hingga 1,5 meter, sehingga cukup menyulitkan warga dan relawan untuk membuka kembali akses jalan dengan menggunakan alat seadanya.
"Aktifitas warga yang tidak berjalan sama sekali di dua desa, Purabaya dan Sukamulya-Kecamatan Leles yang berbatasan dengan Kecamatan Cijati. Warga tidak dapat melakukan aktifitas terutama aktifitas ekonomi karena jalan menuju Cijati tempat warga biasa berbelanja tertutup longsor," katanya.
Dia dan seribuan kepala keluarga di wilayah tersebut, berharap alat berat segera datang untuk membuka kembali akses jalan, sehingga aktivitas terutama perekonomian warga di wilayah tersebut kembali berjalan dan bantuan segera masuk untuk warga yang membutuhkan.
Baca juga: BPBD Cianjur bersama dinas buka akses jalan tertutup longsor
Baca juga: Pemulihan kelistrikan di lokasi longsor Cianjur terkendala cuaca
Baca juga: BPBD Cianjur dirikan tenda darurat untuk 150 KK pengungsi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020