Tumpukan sampah sepanjang 200 meter menutupi aliran Kali Blencong di Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi sehingga menutupi seluruh badan sungai.
Tumpukan sampah itu didominasi sampah rumah tangga, plastik, styrofoam, triplek, kayu, maupun ranting-ranting batang pohon. Menurut sejumlah warga sekitar, sampah itu telah menumpuk selama sepekan terakhir hingga menimbulkan bau tidak sedap.
"Ada sepekan. Ketika hujan air naik, pasti ke sini bawa sampah banyak. Ini ada buktinya banyak gini," kata Aji, salah seorang warga setempat, Jumat.
Dia mengatakan tumpukan sampah ini sudah dilaporkan ke aparat desa setempat, namun sampah tersebut tidak kunjung diangkut.
"Jadi padahal ini kaya semacam rutin gitu, tiap hujan aja pasti sampah menumpuk. Kalinya udah dangkal kali. Harusnya diangkut terus dikeruk. Kalau menumpuk, ampun bau banget," ucapnya.
Menurut dia, tumpukan sampah ini bukan berasal dari warga sekitar melainkan kiriman dari daerah lain, termasuk Kota Bekasi sebab lokasi sungai ini berdekatan dengan wilayah kota bahkan Kali Blencong pun mengalir dari Kota Bekasi.
"Kalau dari warga sini pasti tidak akan menumpuk, tidak akan sebanyak ini juga. Jadi ini mah kiriman dari kota," katanya.
Dia berharap tumpukan sampah itu segera diangkut karena baunya telah mengganggu warga sekitar. "Ini bisa ganggu kesehatan, mana lagi COVID-19 gini. Terus kalau dibiarkan juga takutnya banjir, meluap ke warga. Berabe," ungkapnya.
Sekretaris Desa Setia Asih Zainal membenarkan tumpukan sampah di Kali Blencong itu merupakan kiriman dari wilayah Kota Bekasi sebab Kali Blencong merupakan bagian dari hilir sungai yang hulunya di wilayah kota.
"Jadi hilirnya itu Desa Setia Asih lalu Desa Pahlawan Setia Kecamatan Tarumajaya terus menuju ke aliran banjir kanal timur. Jadi ini bukan hulu, karena kemarin ada hujan beberapa hari. Itu penyebabnya sampah ke bawa ke sini. Hulunya kan Kota Bekasi, hilirnya Kabupaten," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Peno Suyatno mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Pemerintah Kota Bekasi sudah melakukan berbagai upaya hanya saja tingginya intensitas sampah membuat sungai kembali menumpuk terlebih usai hujan turun.
"Sampah dari wilayah hulu Kota Bekasi terdorong mengalir ke hilir wilayah Kabupaten Bekasi. Seperti itu terus, jadi konsekuensinya seperti itu. Kami sudah mulai membersihkan menggunakan alat berat, dibantu personel TNI. Setelah dibersihkan langsung kita buang ke TPA Burangkeng," kata dia.
Temuan sungai sampah ini menjadi kesekian kali terjadi di Kabupaten Bekasi. Sebelumnya belasan ton sampah pun diangkut dari sejumlah sungai, mulai dari Kali Pisang Batu hingga Kali Jambe. Ironisnya, sungai ini berasal dari wilayah kota dan yang menjadi korbannya selalu warga Tarumajaya yang tinggal di hilir sungai.
Baca juga: Cara atasi sampah sungai, ini yang dilakukan DPRD Bekasi
Baca juga: Kota Bekasi terapkan aplikasi smart city kelola sampah
Baca juga: Kabupaten Bekasi kesulitan atasi masalah sampah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Tumpukan sampah itu didominasi sampah rumah tangga, plastik, styrofoam, triplek, kayu, maupun ranting-ranting batang pohon. Menurut sejumlah warga sekitar, sampah itu telah menumpuk selama sepekan terakhir hingga menimbulkan bau tidak sedap.
"Ada sepekan. Ketika hujan air naik, pasti ke sini bawa sampah banyak. Ini ada buktinya banyak gini," kata Aji, salah seorang warga setempat, Jumat.
Dia mengatakan tumpukan sampah ini sudah dilaporkan ke aparat desa setempat, namun sampah tersebut tidak kunjung diangkut.
"Jadi padahal ini kaya semacam rutin gitu, tiap hujan aja pasti sampah menumpuk. Kalinya udah dangkal kali. Harusnya diangkut terus dikeruk. Kalau menumpuk, ampun bau banget," ucapnya.
Menurut dia, tumpukan sampah ini bukan berasal dari warga sekitar melainkan kiriman dari daerah lain, termasuk Kota Bekasi sebab lokasi sungai ini berdekatan dengan wilayah kota bahkan Kali Blencong pun mengalir dari Kota Bekasi.
"Kalau dari warga sini pasti tidak akan menumpuk, tidak akan sebanyak ini juga. Jadi ini mah kiriman dari kota," katanya.
Dia berharap tumpukan sampah itu segera diangkut karena baunya telah mengganggu warga sekitar. "Ini bisa ganggu kesehatan, mana lagi COVID-19 gini. Terus kalau dibiarkan juga takutnya banjir, meluap ke warga. Berabe," ungkapnya.
Sekretaris Desa Setia Asih Zainal membenarkan tumpukan sampah di Kali Blencong itu merupakan kiriman dari wilayah Kota Bekasi sebab Kali Blencong merupakan bagian dari hilir sungai yang hulunya di wilayah kota.
"Jadi hilirnya itu Desa Setia Asih lalu Desa Pahlawan Setia Kecamatan Tarumajaya terus menuju ke aliran banjir kanal timur. Jadi ini bukan hulu, karena kemarin ada hujan beberapa hari. Itu penyebabnya sampah ke bawa ke sini. Hulunya kan Kota Bekasi, hilirnya Kabupaten," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Peno Suyatno mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Pemerintah Kota Bekasi sudah melakukan berbagai upaya hanya saja tingginya intensitas sampah membuat sungai kembali menumpuk terlebih usai hujan turun.
"Sampah dari wilayah hulu Kota Bekasi terdorong mengalir ke hilir wilayah Kabupaten Bekasi. Seperti itu terus, jadi konsekuensinya seperti itu. Kami sudah mulai membersihkan menggunakan alat berat, dibantu personel TNI. Setelah dibersihkan langsung kita buang ke TPA Burangkeng," kata dia.
Temuan sungai sampah ini menjadi kesekian kali terjadi di Kabupaten Bekasi. Sebelumnya belasan ton sampah pun diangkut dari sejumlah sungai, mulai dari Kali Pisang Batu hingga Kali Jambe. Ironisnya, sungai ini berasal dari wilayah kota dan yang menjadi korbannya selalu warga Tarumajaya yang tinggal di hilir sungai.
Baca juga: Cara atasi sampah sungai, ini yang dilakukan DPRD Bekasi
Baca juga: Kota Bekasi terapkan aplikasi smart city kelola sampah
Baca juga: Kabupaten Bekasi kesulitan atasi masalah sampah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020