Tasikmalaya, 13/1 (ANTARA) - Lembaga pemasyarakat (Lapas) Tasikmalaya, Jawa Barat, melebihi kapasitas, sehingga setiap ruangan tahanan tampak berdesakan.

"Lapas disini sudah melebihi kapasitas dan sudah tidak ideal dengan jumlah binaan yang cukup banyak," kata kepala Lapas Tasikmalaya I Made Darmajaya, di Tasikmalaya, Rabu.

Ia menerangkan kapasitas ruangan dari sebanyak 24 kamar tahanan dengan ukuran berkisaran antara 4x5 hingga 8x6 meter dihuni antara 10 hingga 20 narapidana.

Menurut dia kapasitas ruangan yang seharusnya dihuni untuk lima orang kenyataannya terpaksa oleh 10 orang bahkan lebih, termasuk kapasitas di ruangan napi wanita dalam satu ruangan 8x6 dihuni 25 orang.

"Mereka semua tentunya terasa pengap, tapi kita mau berbuat apalagi, sebisa-bisanya mereka merasa nyaman dan tenang menempati ruangan itu," katanya.

Dikatakan Made, Lapas Tasikmalaya yang memiliki luas areal sekitar 4.000 meter persegi, dengan fasilitas aula terbuka yang dikelilingi kamar napi dinilai sudah tidak ideal dengan jumlah napi 416 orang.

Menurut dia, Lapas Tasikmalaya berada di pusat kota Tasikmalaya sudah seharusnya dirombak atau membangun kembali di tempat lain dengan memiliki luas areal dan bangunan yang ideal.

"Dengan jumlah yang melebihi kapasitas ini seharusnya sudah ada Lapas baru untuk menampung para napi agar proses pembinaannya dapat dilakukan lebih efektif," katanya.

Sementara itu ia mengakui, sebelumnya pihak Lapas telah merencanakan pembangunan Lapas baru dengan koordinasi bersama pemerintah daerah kota dan kabupaten Tasikmalaya.

Namun, lahan yang dibutuhkan Lapas seluas tiga hingga empat hektare lokasinya belum ditemukan yang ideal untuk dijadikan pembangunan Lapas baru.

Meski pihak pemerintah daerah kabupaten Tasikmalaya telah mengajukan tempat di wilayah kecamatan Mangunreja, namun kondisinya belum ideal.

Menurut dia. pembangunan Lapas baru perlu ditinjau dari beberapa aspek, seperti kemudahan sarana trasfortasi, dan sumber air, dan tidak terlalu jauh dari pusat kota.

"Karena Lapas yang ideal tidak terlalu jauh dari kota, dan sumber air harus tetap ada, karena untuk kepentingan bersama, agar dalam pembinaannya berjalan efektif," katanya.


Feri Purnama
(U.PK-FPM/B/Y003/Y003) 13-01-2010 18:37:59

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010