PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III telah menyalurkan pinjaman modal usaha sebesar Rp3,1 miliar untuk mitra usaha program Pinky Movement di Jawa Barat dan Banten sejak bulan Juli 2020.

Unit Manager Communication Relations dan CSR MOR III Eko Kristiawan menjelaskan, pinjaman modal usaha merupakan bagian dari program kemitraan Pertamina.

"Pinjaman modal usaha kemitraan ini prosesnya mudah dengan biaya yang relatif murah. Diharapkan suntikan dana segarnya bisa untuk menambah aset seperti tabung LPG, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan Bright Gas di masyarakat," kata Eko dalam keterangannya di Bandung, Kamis.
 
Dia menjelaskan, Pinky Movement merupakan program pinjaman modal kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama Pangkalan LPG (Liquefied Petroleum Gas) non subsidi Pertamina. Program Pinky Movement bertujuan mendorong Pangkalan LPG lebih ekspansif menjual produk LPG Non Subsidi yaitu Bright Gas 5,5 kilogram (Kg) atau 12 Kg.
 
Pada triwulan III tersebut, penerima manfaat Pinky Movement berasal dari Jakarta, Tangerang, Bandung, Tasikmalaya dan Sumedang. Program ini, kata Eko, diikuti sekitar 26 Pangkalan LPG dan satu pengusaha baso.
 
"Pendanaan usaha Pertamina ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha saya. Dengan program Pinky Movement ini, saya juga berkomitmen memakai LPG Bright Gas supaya kualitas baso olahan saya lebih nikmat," kata Desy Lesmaya, pemilik Baso Mas Untung di Tangerang.
 
Bright Gas merupakan salah satu produk unggulan LPG Pertamina yang memiliki teknologi Double Spindle Valve System (DVSV) atau katup ganda, untuk meningkatkan keamanan tabung saat terjadi tekanan gas. Bright Gas juga dilengkapi penutup bertanda khusus barcode, yang dapat menunjukan lokasi sumber suplai gas.

Program kemitraan Pertamina terbuka untuk UMKM yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, perdagangan, perkebunan, perikanan, jasa, industri dan lainnya.

Adapun syarat menjadi mitra yakni merupakan usaha milik sendiri, dimiliki oleh WNI, usaha telah berjalan minimal enam bulan, aset bersih maksimal Rp500 juta, serta memiliki prospek bisnis yang bisa dikembangkan.

Baca juga: Salurkan pinjaman Rp 1,5 miliar, Pertamina dorong keandalan pangkalan LPG nonsubsidi

Pewarta: Inforial/BAR

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020