Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja mengatakan perlu kepercayaan diri pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana.
"Setiap daerah memiliki potensi yang luar biasa. Diperlukan kepercayaan diri pemerintah daerah dan masyarakat dalam menggerakkan potensi-potensi yang ada sehingga mampu mengurangi risiko bencana sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Wisnu dalam sosialisasi penanggulangan bencana di Kabupaten Karangasem, Bali, berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Wisnu mengatakan pengurangan risiko bencana berbasis kesejahteraan masyarakat merupakan upaya untuk mengajak masyarakat memperbaiki lingkungan sekaligus menciptakan keuntungan yang bernilai ekonomis.
Kabupaten Karangasem, misalnya memiliki potensi membangkitkan ketertarikan wisatawan dengan menghidupkan kembali kisah kejayaan di masa lalu dengan beragam kisah atau cerita yang menarik.
"Sehingga bukan hanya produk, tetapi juga kegiatan masyarakat yang memiliki nilai kebudayaan dapat menjadi potensi pariwisata yang besar," tuturnya.
Wisnu juga memuji komunitas masyarakat Kabupaten Karangasem melalui Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung yang aktif dalam penanggulangan bencana. Dia berharap Pasebaya Gunung Agung dapat menjadi salah satu peluang kuat dalam mengedukasi pencegahan COVID-19.
"Kehadiran Pasebaya Gunung Agung di tengah masyarakat tidak hanya berlaku dalam penanganan potensi bencana Gunung Agung, tetapi juga dapat memberikan edukasi pencegahan COVID-19 yang berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat," katanya.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengatakan wilayahnya memiliki potensi untuk dikembangkan dalam pengurangan risiko bencana berbasis kesejahteraan masyarakat.
"Banyak sekali lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui pendampingan BNPB, kami dapat mengupayakan pemanfaatan lahan tersebut dengan tanaman yang memiliki nilai jual sehingga tidak hanya menciptakan keuntungan tetapi juga menjadi sumber lapangan pekerjaan bagi mereka yang terdampak pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: BNPB sebut banjir bandang Sukabumi akibat luapan Sungai Citarik-Cipeucit
Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi cari tiga orang hanyut dalam banjir bandang
Baca juga: BNPB sebut kepatuhan terhadap protokol kesehatan di bawah 50 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Setiap daerah memiliki potensi yang luar biasa. Diperlukan kepercayaan diri pemerintah daerah dan masyarakat dalam menggerakkan potensi-potensi yang ada sehingga mampu mengurangi risiko bencana sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Wisnu dalam sosialisasi penanggulangan bencana di Kabupaten Karangasem, Bali, berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Wisnu mengatakan pengurangan risiko bencana berbasis kesejahteraan masyarakat merupakan upaya untuk mengajak masyarakat memperbaiki lingkungan sekaligus menciptakan keuntungan yang bernilai ekonomis.
Kabupaten Karangasem, misalnya memiliki potensi membangkitkan ketertarikan wisatawan dengan menghidupkan kembali kisah kejayaan di masa lalu dengan beragam kisah atau cerita yang menarik.
"Sehingga bukan hanya produk, tetapi juga kegiatan masyarakat yang memiliki nilai kebudayaan dapat menjadi potensi pariwisata yang besar," tuturnya.
Wisnu juga memuji komunitas masyarakat Kabupaten Karangasem melalui Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung yang aktif dalam penanggulangan bencana. Dia berharap Pasebaya Gunung Agung dapat menjadi salah satu peluang kuat dalam mengedukasi pencegahan COVID-19.
"Kehadiran Pasebaya Gunung Agung di tengah masyarakat tidak hanya berlaku dalam penanganan potensi bencana Gunung Agung, tetapi juga dapat memberikan edukasi pencegahan COVID-19 yang berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat," katanya.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengatakan wilayahnya memiliki potensi untuk dikembangkan dalam pengurangan risiko bencana berbasis kesejahteraan masyarakat.
"Banyak sekali lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui pendampingan BNPB, kami dapat mengupayakan pemanfaatan lahan tersebut dengan tanaman yang memiliki nilai jual sehingga tidak hanya menciptakan keuntungan tetapi juga menjadi sumber lapangan pekerjaan bagi mereka yang terdampak pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: BNPB sebut banjir bandang Sukabumi akibat luapan Sungai Citarik-Cipeucit
Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi cari tiga orang hanyut dalam banjir bandang
Baca juga: BNPB sebut kepatuhan terhadap protokol kesehatan di bawah 50 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020