Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin membuka Konferensi Besar (Konbes) Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan secara virtual dengan diikuti jajaran pengurus harian Pengurus Besar NU (PBNU), perwakilan pengurus wilayah provinsi, dan badan otonom (banom).

"Sebagai forum terbesar kedua setelah muktamar, Konbes yang dilaksanakan hari ini mempunyai nilai strategis dalam membawa arah organisasi NU ke depan," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya melalui rekaman video dari Jakarta, Rabu.

Dalam forum ini, lanjut Wapres, garis-garis organisasi yang penting dirumuskan agar NU sebagai jam’iyah mampu menjalankan tugas-tugas besar dalam bidang kebangsaan dan keumatan

Ma'ruf juga meminta Konbes NU Tahun 2020 dimanfaatkan dengan baik untuk mengevaluasi berbagai kegiatan yang telah dilakukan NU.

"Salah satu bentuk evaluasi itu adalah di satu sisi kita bangga bahwa NU telah menjadi organisasi pioner yang mampu meletakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan menjadi satu tarikan napas dalam dakwah dan perjuangan," katanya menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin juga menyampaikan dukacita terhadap ulama-ulama NU yang meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19.

Ma'ruf juga menyampaikan empati kepada para kiai yang terpapar COVID-19.

"Kepada yang telah wafat mari kita doakan semoga arwah mereka diterima di sisi Allah Swt. Terhadap ulama, kiai, dan santri yang masih menderita sakit akibat pandemi ini, mari kita doakan semoga mereka segera diberikan kesembuhan oleh Allah Swt.," katanya.

Wapres juga mengajak seluruh umat Islam keluarga besar NU untuk memberikan dukungan kepada para pimpinan pesantren yang masih berjuang menghadapi COVID-19 dalam menjalankan pondok pesantren asuhan mereka.

"Kita tidak perlu kecil hati menghadapi krisis kesehatan yang melanda pendidikan kita sebab yang kita alami saat ini juga dialami oleh lembaga-lembaga lain. Negara kita dan negara lain pun sedang bergelut mengatasi pandemi ini. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapi pandemi ini," ujarnya.

Konbes NU Tahun 2020 membahas mengenai penundaan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU yang seharusnya diselenggarapan pada bulan Oktober. Penundaan tersebut didasarkan pada pertimbangan masih merebaknya COVID-19.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Pandemi COVID-19 tunjukkan manajemen kesehatan masih lemah

 

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020