Presiden Joko Widodo dalam forum Sidang Majelis Umum PBB menegaskan pentingnya kesetaraan bagi setiap negara untuk nantinya dapat mengakses vaksin COVID-19.
“Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses yang setara untuk vaksin yang aman dan dengan harga yang terjangkau,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual, Rabu.
Presiden Jokowi mendorong perkuatan kerja sama dalam penanganan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonominya.
Menurut Kepala Negara, vaksin akan menjadi “game changer” dalam perang melawan pandemi.
“Untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat, ketahanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia,” katanya.
Selanjutnya, dari sisi ekonomi, Presiden Jokowi menegaskan reaktivasi kegiatan ekonomi harus mulai dilakukan dengan melakukan koreksi terhadap kelemahan-kelemahan “global supply chain” yang ada saat ini.
Ia mengatakan, aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia.
“Dunia yang sehat dunia yang produktif harus menjadi prioritas kita. Semua itu dapat tercapai jika semua bekerja sama, bekerja sama, dan bekerja sama. Mari kita memperkuat komitmen dan konsisten menjalankan komitmen untuk selalu bekerja sama,” katanya.
Baca juga: China dan AS absen, 156 negara gabung dalam skema adil vaksin global
Baca juga: WHO koordinasi dengan China terkait syarat persetujuan internasional vaksin COVID-19
Baca juga: WHO peringatkan semua negara: Tak ada solusi sederhana untuk COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
“Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses yang setara untuk vaksin yang aman dan dengan harga yang terjangkau,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual, Rabu.
Presiden Jokowi mendorong perkuatan kerja sama dalam penanganan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonominya.
Menurut Kepala Negara, vaksin akan menjadi “game changer” dalam perang melawan pandemi.
“Untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat, ketahanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia,” katanya.
Selanjutnya, dari sisi ekonomi, Presiden Jokowi menegaskan reaktivasi kegiatan ekonomi harus mulai dilakukan dengan melakukan koreksi terhadap kelemahan-kelemahan “global supply chain” yang ada saat ini.
Ia mengatakan, aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia.
“Dunia yang sehat dunia yang produktif harus menjadi prioritas kita. Semua itu dapat tercapai jika semua bekerja sama, bekerja sama, dan bekerja sama. Mari kita memperkuat komitmen dan konsisten menjalankan komitmen untuk selalu bekerja sama,” katanya.
Baca juga: China dan AS absen, 156 negara gabung dalam skema adil vaksin global
Baca juga: WHO koordinasi dengan China terkait syarat persetujuan internasional vaksin COVID-19
Baca juga: WHO peringatkan semua negara: Tak ada solusi sederhana untuk COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020