Perum Bulog menegaskan bahwa beras yang didistribusikan dalam program Bantuan Sosial (Bansos) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Indonesia telah melewati manajemen kontrol kualitas.
"Bulog telah menetapkan quality control management yang bertugas memastikan kualitas beras Bulog sesuai standar kualitas terbaik," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal di Jakarta, Selasa.
Awaludin menjelaskan bahwa setelah melewati petugas pengawas kualitas beras di gudang Bulog, selanjutnya beras program Bansos ini diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI untuk melakukan pendistribusiannya kepada keluarga penerima manfaat.
Terkait isu mengenai adanya beras plastik pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang beberapa hari ini ramai dibicarakan, Awaludin menjelaskan bahwa program tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Bulog.
Ia mengatakan bahwa saat ini BUMN ini dipercaya menyediakan beras untuk program Bansos Beras. Beras itu pun sudah disiapkan oleh seluruh jajaran Bulog seluruh Indonesia dengan kualitas baik sesuai dengan ketentuan.
Selain itu, tim monitoring dan evaluasi Bulog sudah diterjunkan untuk memastikan semua pelaksanaan program bantuan sosial di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.
Program Bansos Beras ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) di seluruh Indonesia agar kebutuhan pangan beras bagi KPM tersebut yang saat ini terkena dampak COVID-19 bisa terpenuhi sehingga tetap terjaga kesehatannya.
"Manfaat dari Program Bansos Beras ini bukan hanya dirasakan oleh Keluarga Penerima Manfaat saja, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak COVID-19," kata dia.
Seperti diketahui, Program Bantuan Sosial Beras kepada 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di seluruh Indonesia terus berjalan baik dengan kualitas beras yang tepat sesuai ketentuan. Program ini telah berjalan selama tiga pekan sejak diluncurkan secara resmi oleh Menteri Sosial dan Direktur Utama Perum Bulog.
Sebelumnya, Bulog juga mendapatkan penugasan pemerintah untuk program Bantuan Presiden untuk 3,23 juta warga Jabodetabek terdampak COVID-19 sejak Mei hingga Juni 2020 dalam dua gelombang kegiatan yang berlangsung lancar.
Program yang dilaksanakan dalam dua tahapan itu dalam proses penyediaannya berjalan lebih cepat dari waktu yang ditentukan sehingga penyalurannya juga berlangsung lebih cepat.
Baca juga: Polres Cianjur dalami temuan biji plastik dalam beras BPNT
Baca juga: DPRD Cianjur minta Dinsos tanggungjawab atas temuan biji plastik
Baca juga: DPRD Garut minta tarik beras jelek dari warga terdampak pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Bulog telah menetapkan quality control management yang bertugas memastikan kualitas beras Bulog sesuai standar kualitas terbaik," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal di Jakarta, Selasa.
Awaludin menjelaskan bahwa setelah melewati petugas pengawas kualitas beras di gudang Bulog, selanjutnya beras program Bansos ini diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI untuk melakukan pendistribusiannya kepada keluarga penerima manfaat.
Terkait isu mengenai adanya beras plastik pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang beberapa hari ini ramai dibicarakan, Awaludin menjelaskan bahwa program tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Bulog.
Ia mengatakan bahwa saat ini BUMN ini dipercaya menyediakan beras untuk program Bansos Beras. Beras itu pun sudah disiapkan oleh seluruh jajaran Bulog seluruh Indonesia dengan kualitas baik sesuai dengan ketentuan.
Selain itu, tim monitoring dan evaluasi Bulog sudah diterjunkan untuk memastikan semua pelaksanaan program bantuan sosial di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.
Program Bansos Beras ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) di seluruh Indonesia agar kebutuhan pangan beras bagi KPM tersebut yang saat ini terkena dampak COVID-19 bisa terpenuhi sehingga tetap terjaga kesehatannya.
"Manfaat dari Program Bansos Beras ini bukan hanya dirasakan oleh Keluarga Penerima Manfaat saja, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak COVID-19," kata dia.
Seperti diketahui, Program Bantuan Sosial Beras kepada 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di seluruh Indonesia terus berjalan baik dengan kualitas beras yang tepat sesuai ketentuan. Program ini telah berjalan selama tiga pekan sejak diluncurkan secara resmi oleh Menteri Sosial dan Direktur Utama Perum Bulog.
Sebelumnya, Bulog juga mendapatkan penugasan pemerintah untuk program Bantuan Presiden untuk 3,23 juta warga Jabodetabek terdampak COVID-19 sejak Mei hingga Juni 2020 dalam dua gelombang kegiatan yang berlangsung lancar.
Program yang dilaksanakan dalam dua tahapan itu dalam proses penyediaannya berjalan lebih cepat dari waktu yang ditentukan sehingga penyalurannya juga berlangsung lebih cepat.
Baca juga: Polres Cianjur dalami temuan biji plastik dalam beras BPNT
Baca juga: DPRD Cianjur minta Dinsos tanggungjawab atas temuan biji plastik
Baca juga: DPRD Garut minta tarik beras jelek dari warga terdampak pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020