Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengapresiasi kelengkapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) rujukan COVID-19 Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung.
"Peninjauan kali ini dilakukan untuk mengecek persiapan darurat COVID-19 terkait ketersediaan (ruang perawatan) Fasyankes, saya lihat dari semua rumah sakit pemerintah selain RSHS, RSKIA juga yang paling baik, termasuk kelengkapan ruangan isolasinya,” kata Kang Emil seusai meninjau fasilitas pelayanan kesehatan rujukan COVID-19 di RSKIA Kota Bandung, Selasa.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19, mulai dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), High Care Unit (HCU), hingga ruang isolasi, masih memadai.
Dalam peninjauan tersebut, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar itu juga mengecek fasilitas perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif dengan gejala (simtomatik) maupun orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik serta kontak erat dan kasus saspek.
Menurutnya, ruang perawatan RSKIA sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bandung cukup memadai.
“Ada beberapa lantai yang masih kosong dan kalaupun dikonversi ini sangat memadai sebagai ruang isolasi pasien COVID-19,” kata Kang Emil.
Ia menambahkan kasus positif COVID-19 yang diisolasi di RSKIA Kota Bandung memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi, yaitu dari 110 pasien yang dirawat kini tersisa 10 pasien.
“Artinya, tingkat kesembuhan (di RSKIA) memang cukup banyak dan sangat layak sebagai tempat rujukan isolasi,” ujar Kang Emil.
Selain meninjau RSKIA di Kota Bandung, Kang Emil juga akan mengecek fasilitas perawatan bagi pasien COVID-19 di RSUD Kota Depok pada Selasa sore.
Melalui kunjungan untuk memastikan tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 ini, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar sekaligus membuat upaya penguatan dan pemetaan rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar.
Baca juga: Pemkot Bandung akan terapkan PSBMK jika COVID-19 tak terkendali
Baca juga: Alasan Wakil Wali Kota Bandung tidak terapkan PSBB
Baca juga: Seluruh kecamatan di Kota Bandung menjadi zona merah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Peninjauan kali ini dilakukan untuk mengecek persiapan darurat COVID-19 terkait ketersediaan (ruang perawatan) Fasyankes, saya lihat dari semua rumah sakit pemerintah selain RSHS, RSKIA juga yang paling baik, termasuk kelengkapan ruangan isolasinya,” kata Kang Emil seusai meninjau fasilitas pelayanan kesehatan rujukan COVID-19 di RSKIA Kota Bandung, Selasa.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19, mulai dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), High Care Unit (HCU), hingga ruang isolasi, masih memadai.
Dalam peninjauan tersebut, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar itu juga mengecek fasilitas perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif dengan gejala (simtomatik) maupun orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik serta kontak erat dan kasus saspek.
Menurutnya, ruang perawatan RSKIA sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bandung cukup memadai.
“Ada beberapa lantai yang masih kosong dan kalaupun dikonversi ini sangat memadai sebagai ruang isolasi pasien COVID-19,” kata Kang Emil.
Ia menambahkan kasus positif COVID-19 yang diisolasi di RSKIA Kota Bandung memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi, yaitu dari 110 pasien yang dirawat kini tersisa 10 pasien.
“Artinya, tingkat kesembuhan (di RSKIA) memang cukup banyak dan sangat layak sebagai tempat rujukan isolasi,” ujar Kang Emil.
Selain meninjau RSKIA di Kota Bandung, Kang Emil juga akan mengecek fasilitas perawatan bagi pasien COVID-19 di RSUD Kota Depok pada Selasa sore.
Melalui kunjungan untuk memastikan tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 ini, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar sekaligus membuat upaya penguatan dan pemetaan rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar.
Baca juga: Pemkot Bandung akan terapkan PSBMK jika COVID-19 tak terkendali
Baca juga: Alasan Wakil Wali Kota Bandung tidak terapkan PSBB
Baca juga: Seluruh kecamatan di Kota Bandung menjadi zona merah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020