Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta para petugas lapangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 yang melakukan verifikasi secara tatap muka dengan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Langkah itu demi menjaga diri sendiri dan orang lain terkait pelaksanaan sensus yang digelar di masa pandemi COVID-19.
“Saya berpesan semua tim petugas sensus saling menyayangi diri sendiri dan calon warga yang akan disurvei karena saat ini melakukan sensus ketika suasana lagi perang melawan musuh tak kasat mata (pandemi COVID-19),” kata Kang Emil seusai mengikuti verifikasi lapangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin.
Kang Emil berharap tim petugas sensus bekerja dengan sungguh-sungguh demi melakukan sensus terhadap penduduk Jabar yang berjumlah hampir 50 juta jiwa, jumlah terbanyak di antara provinsi lain se-Indonesia.
“Mudah-mudahan lancar semuanya, kita dukung lahir dan batin, mudah-mudahan tidak ada kendala sama sekali dan nanti saya monitor juga agar perangkat daerah di Jabar memaksimalkan dukungannya,” ujarnya.
Kang Emil bersama petugas sensus melakukan verifikasi secara langsung terkait dengan data kependudukan untuk memastikan anggota keluarga yang tinggal dengannya.
"Alhamdulillah, nama-nama anggota keluarga dan jumlahnya pun sudah sesuai dengan data yang ada BPS," kata Kang Emil.
Ia juga berharap agar pelaksanaan sensus penduduk ini menghasilkan one data (satu data) kependudukan yang valid dan terverifikasi sehingga sekaligus menjadi solusi di tengah pandemi COVID-19 dalam membantu penyaluran bantuan sosial (bansos) di Jabar.
"Mudah-mudahan ini menjadi data final dan menjadi sebuah referensi satu-satunya data untuk mempermudah kami dalam menyalurkan bantuan untuk masyarakat Jabar," ujar Kang Emil.
Baca juga: Ridwan Kamil keluarkan surat peningkatan kewaspadaan di Jawa Barat
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Jabar Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan, terdapat sekitar 31 ribu petugas yang direkrut untuk melakukan pelaksanaan verifikasi Sensus Penduduk 2020.
Sebelumnya, sebanyak 18,5 persen warga Jabar mengikuti Sensus Penduduk Online yang berlangsung 15 Februari hingga 29 Mei lalu. Verifikasi lapangan pada September pun bertujuan melengkapi data kependudukan Jabar sehingga cakupan sensus menjadi 100 persen.
Dyah menambahkan, BPS Jabar juga melakukan "Sensus Night" yakni sensus untuk mendata tunawisma pada Selasa, 15 September 2020, malam WIB.
“Pada tanggal 15 September malam nanti akan dilakukan Sensus Night dengan melakukan sensus langsung ditempat untuk menghitung orang-orang yang tidak punya tempat tinggal, yang tinggal di pasar-pasar, atau tempat yang dipakai untuk tinggal sementara," ujar Dyah.
“Kami sudah mengidentifikasi ada 11 titik yang harus kami datangi pada jam 24.00 WIB sampai jam 06.00 WIB,“ katanya.
Baca juga: BPS Kabupaten Bogor terjunkan 3.145 petugas lakukan sensus penduduk
Baca juga: Sensus Penduduk 2020 Provinsi Jabar resmi dimulai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Langkah itu demi menjaga diri sendiri dan orang lain terkait pelaksanaan sensus yang digelar di masa pandemi COVID-19.
“Saya berpesan semua tim petugas sensus saling menyayangi diri sendiri dan calon warga yang akan disurvei karena saat ini melakukan sensus ketika suasana lagi perang melawan musuh tak kasat mata (pandemi COVID-19),” kata Kang Emil seusai mengikuti verifikasi lapangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin.
Kang Emil berharap tim petugas sensus bekerja dengan sungguh-sungguh demi melakukan sensus terhadap penduduk Jabar yang berjumlah hampir 50 juta jiwa, jumlah terbanyak di antara provinsi lain se-Indonesia.
“Mudah-mudahan lancar semuanya, kita dukung lahir dan batin, mudah-mudahan tidak ada kendala sama sekali dan nanti saya monitor juga agar perangkat daerah di Jabar memaksimalkan dukungannya,” ujarnya.
Kang Emil bersama petugas sensus melakukan verifikasi secara langsung terkait dengan data kependudukan untuk memastikan anggota keluarga yang tinggal dengannya.
"Alhamdulillah, nama-nama anggota keluarga dan jumlahnya pun sudah sesuai dengan data yang ada BPS," kata Kang Emil.
Ia juga berharap agar pelaksanaan sensus penduduk ini menghasilkan one data (satu data) kependudukan yang valid dan terverifikasi sehingga sekaligus menjadi solusi di tengah pandemi COVID-19 dalam membantu penyaluran bantuan sosial (bansos) di Jabar.
"Mudah-mudahan ini menjadi data final dan menjadi sebuah referensi satu-satunya data untuk mempermudah kami dalam menyalurkan bantuan untuk masyarakat Jabar," ujar Kang Emil.
Baca juga: Ridwan Kamil keluarkan surat peningkatan kewaspadaan di Jawa Barat
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Jabar Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan, terdapat sekitar 31 ribu petugas yang direkrut untuk melakukan pelaksanaan verifikasi Sensus Penduduk 2020.
Sebelumnya, sebanyak 18,5 persen warga Jabar mengikuti Sensus Penduduk Online yang berlangsung 15 Februari hingga 29 Mei lalu. Verifikasi lapangan pada September pun bertujuan melengkapi data kependudukan Jabar sehingga cakupan sensus menjadi 100 persen.
Dyah menambahkan, BPS Jabar juga melakukan "Sensus Night" yakni sensus untuk mendata tunawisma pada Selasa, 15 September 2020, malam WIB.
“Pada tanggal 15 September malam nanti akan dilakukan Sensus Night dengan melakukan sensus langsung ditempat untuk menghitung orang-orang yang tidak punya tempat tinggal, yang tinggal di pasar-pasar, atau tempat yang dipakai untuk tinggal sementara," ujar Dyah.
“Kami sudah mengidentifikasi ada 11 titik yang harus kami datangi pada jam 24.00 WIB sampai jam 06.00 WIB,“ katanya.
Baca juga: BPS Kabupaten Bogor terjunkan 3.145 petugas lakukan sensus penduduk
Baca juga: Sensus Penduduk 2020 Provinsi Jabar resmi dimulai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020