Sumber, 15/12 (ANTARA) - Sebagian petani di Kabupaten Cirebon menunda menaman padi karena interval waktu hujan di beberapa wilayah di daerah itu masih terlalu jauh, yakni seminggu sekali hujan.

"Hujan belum merata dan jarang, sehingga sebagian petani menunda menaman padi karena dikhawatirkan tanaman mati," kata Kabag Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ade Hassan kepada wartawan, di Sumber, Selasa.

Dikatakannya, pada awal terjadinya hujan, petani sudah menyiapkan lahan dan menebar benih di persemaian. Kemudian bibit di persemaian tersebut pada usia 15 sampai 21 hari sudah harus diambil dan ditanam di sawah.

Oleh karena sebagian areal persawahan di kabupaten Cirebon sangat bergantung pada hujan, maka ada sebagian petani terpaksa menunda menanam karena tidak cukup air.

Apabila bibit sudah berusia di atas 21 hari sampai 25 hari, maka akan berpengaruh kepada anakan padi itu.

"Jika di atas 25 hari masih juga ditanam, maka akan berpengaruh pada produktivitas," katanya.

Sebagian besar petani di kabupaten itu, sebenarnya sudah bisa menaman padi karena hujan di bagian hulu sungai yakni di Kabupaten Kuningan atau sekitar gunung Ciremai sudah sering turun hujan, katanya.

Ditambahkannya, pada Oktober 2009 lahan yang bisa ditanami padi di Kabupaten Cirebon sekitar 250 hektare, dan Nopember menjadi sekitar 3000 hektare serta Desember diperkirakan sekitare 30 ribu hektare.

Areal tanam padi di Kabupaten Cirebon itu pada bulan Oktober sampai April sekitar 80 ribu hektare'
Padi adalah jenis tanaman butuh air, tetapi bukan tanaman air. "Jadi pada prinsipnya kalau sudah ada air sudah bisa ditanam," katanya.

Di pihak lain, dalam musim tanam sekarang petani sudah ada yang menanam varietas baru yakni "inpari" yang berdasarkan hasil "demplot" menghasilkan padi di atas tujuh ton per hektare.

Varietas itu adalah hasil pengembangan dari "Ceherang" yang selama ini banyak ditanam petani Cirebon dengan hasil rata-rata enam ton per hektare.

Salah satu keunggulan varietas ini adalah berumur lebih pendek, yakni 108 sampai 116 hari, sedangkan "Ceherang" rata-rata berumur 120 hari dan prodoktivitas tinggi, tambahnya. ***2***
Yasad Ali
(T.Y003/C/J003/J003) 15-12-2009 12:15:11

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009