Cimahi, 9/12 (ANTARA) - Pajak dari keberadaan restoran dan rumah makan di Kota Cimahi, Jawa Barat, telah memberikan kontribusi untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang nilainya mencapai Rp1,8 miliar.

Kepala Seksi Perencanaan dan Pelaporan Dispenda Kota Cimahi, Ero Kusnandi, Rabu, mengatakan, nilai Rp1,8 miliar itu berasal dari 38 rumah makan dan restoran yang ada di Kota Cimahi.

"Tingginya angka kontribusi dari restoran dan rumah makan menunjukkan adanya potensi ekonomi yang dapat dikembangkan di Cimahi, yaitu wisata kuliner," kata Ero.

Menurut dia, pendapatan sebesar Rp1,8 miliar tersebut ternyata telah melebihi target dari yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) untuk APBD tahun 2009 yaitu sebesar Rp950 juta.

Dikatakannya, saat ini pihaknya tengah membahas agar potensi ekonomi dari restoran dan rumah makan yang ada dapat dikembangkan.

"Saat ini, kami sedang membahas dengan dinas terkait agar hal ini dapat menjadi salah satu potensi andalan dari Cimahi," ujar Ero.

Pihaknya juga akan memverifikasi kembali total jumlah restoran dan rumah makan yang ada di Kota Cimahi.

Di tahun mendatang, kata Ero, pihaknya kemungkinan akan membuat regulasi atau peraturan yang mempermudah investasi bagi pendirian restoran dan rumah makan di Kota Cimahi.

"Kami sedang melakukan analisis investasi dan uji potensi untuk pendirian rumah makan," katanya.

Tahun 2009 ini, PAD di Cimahi ditargetkan sebesar Rp76,27 miliar dengan penghasilan terbesar dari pajak daerah yaitu Rp15,7 miliar dan retribusi daerah sebesar Rp42,2 miliar.

Sementara itu, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija, mengatakan, nilai total investasi di Kota Cimahi, Jawa Barat, selama tahun 2009 mencapai Rp500 Miliar atau naik 30 persen jika dibandingkan tahun 2008.

"Untuk investasinya memang ada kenaikan sebanyak 30 persen dibanding tahun 2008, yakni Rp500 Miliar," ujar Itoc.

Itoc menjelaskan, sektor usaha kecil menengah menjadi
penyumbang terbesar dalam peningkatan investasi di Kota Cimahi setelah sektor industri garmen dan obat-obatan.

"Investasi di Cimahi paling besar disumbang dari sektor usaha kecil menengah dan sektor industri," katanya.***2***

Adjat Sudrajat
(U.PK-ASJ/B/Z004/Z004) 09-12-2009 23:53:20

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009