Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut menyampaikan tiga hotel di kawasan wisata Cipanas Garut akan kembali dibuka mulai Selasa (8/9) setelah tiga hari ditutup karena harus disterilisasi dari penyebaran COVID-19 dengan penyemprotan disinfektan di lingkungan hotel dan tes usap bagi seluruh karyawannya.
"Penutupan sampai hari ini, Selasa (8/9) sudah boleh buka lagi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan penutupan tiga hotel di kawasan Cipanas Garut selama tiga hari karena adanya empat karyawan terkonfirmasi positif COVID-19 hasil tes usap massal bagi pekerja sektor pariwisata.
Karyawan yang positif COVID-19, kata dia, sudah menjalani isolasi untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, sedangkan karyawan lainnya menjalani tes usap untuk mendeteksi penyebaran wabah COVID-19 di lingkungan hotel.
"Pegawai yang di-swab hari ini diliburkan, jadi yang tugas (bekerja) sudah di-swab hasilnya negatif," katanya.
Ia menyampaikan kasus positif COVID-19 itu akan membuat pengelola hotel maupun pemerintah lebih memperketat penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Bahkan, lanjut dia, setelah hotel dibuka kembali, para pekerjanya sudah mengikuti tes usap dengan hasil negatif.
"Yang swab hari ini masuk lagi setelah ada hasil swab sekitar tiga sampai empat hari. Mudah-mudahan hal swab hari ini semuanya negatif," kata Budi.
Sementara itu Direktur Utama Sabda Alam Cipanas Garut Beni Hidayat mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam mencegah dan mengatasi secara cepat penanganan wabah COVID-19 di lingkungan hotel.
Adanya karyawan hotel positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap massal, kata Beni, merupakan bagian dari reaksi cepat pemerintah daerah untuk mendeteksi secara dini penyebaran COVID-19, untuk selanjutnya melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan hotel.
"Kami mengapresiasi langkah Pemkab Garut yang melakukan tes swab terhadap karyawan hotel, hingga akhirnya dapat diketahui ada atau tidaknya COVID-19," katanya.
Menurut dia, upaya pemerintah yang tanggap dalam penanganan COVID-19 itu sebagai jaminan keamanan dan rasa nyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Garut.
Manajemen Sabda Alam, kata dia, tentu akan memperketat penerapan protokol kesehatan terhadap seluruh jajaran pegawai, maupun kepada pengunjung untuk kepentingan bersama dalam mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami akan lebih memperketat protokol kesehatan, bukan hanya kepada pengunjung tapi bagi karyawan kami semua, dan semua karyawan juga dites swab," katanya.
Baca juga: Empat karyawan hotel di Cipanas Garut positif COVID-19
Baca juga: Pekerja hotel di kawasan Cipanas Garut jalani tes usap untuk deteksi COVID-19
Baca juga: Bupati Garut imbau hotel beli produk UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Penutupan sampai hari ini, Selasa (8/9) sudah boleh buka lagi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan penutupan tiga hotel di kawasan Cipanas Garut selama tiga hari karena adanya empat karyawan terkonfirmasi positif COVID-19 hasil tes usap massal bagi pekerja sektor pariwisata.
Karyawan yang positif COVID-19, kata dia, sudah menjalani isolasi untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, sedangkan karyawan lainnya menjalani tes usap untuk mendeteksi penyebaran wabah COVID-19 di lingkungan hotel.
"Pegawai yang di-swab hari ini diliburkan, jadi yang tugas (bekerja) sudah di-swab hasilnya negatif," katanya.
Ia menyampaikan kasus positif COVID-19 itu akan membuat pengelola hotel maupun pemerintah lebih memperketat penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Bahkan, lanjut dia, setelah hotel dibuka kembali, para pekerjanya sudah mengikuti tes usap dengan hasil negatif.
"Yang swab hari ini masuk lagi setelah ada hasil swab sekitar tiga sampai empat hari. Mudah-mudahan hal swab hari ini semuanya negatif," kata Budi.
Sementara itu Direktur Utama Sabda Alam Cipanas Garut Beni Hidayat mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam mencegah dan mengatasi secara cepat penanganan wabah COVID-19 di lingkungan hotel.
Adanya karyawan hotel positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap massal, kata Beni, merupakan bagian dari reaksi cepat pemerintah daerah untuk mendeteksi secara dini penyebaran COVID-19, untuk selanjutnya melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan hotel.
"Kami mengapresiasi langkah Pemkab Garut yang melakukan tes swab terhadap karyawan hotel, hingga akhirnya dapat diketahui ada atau tidaknya COVID-19," katanya.
Menurut dia, upaya pemerintah yang tanggap dalam penanganan COVID-19 itu sebagai jaminan keamanan dan rasa nyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Garut.
Manajemen Sabda Alam, kata dia, tentu akan memperketat penerapan protokol kesehatan terhadap seluruh jajaran pegawai, maupun kepada pengunjung untuk kepentingan bersama dalam mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami akan lebih memperketat protokol kesehatan, bukan hanya kepada pengunjung tapi bagi karyawan kami semua, dan semua karyawan juga dites swab," katanya.
Baca juga: Empat karyawan hotel di Cipanas Garut positif COVID-19
Baca juga: Pekerja hotel di kawasan Cipanas Garut jalani tes usap untuk deteksi COVID-19
Baca juga: Bupati Garut imbau hotel beli produk UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020