Tingkat kunjungan ke tempat wisata di Cianjur, Jawa Barat, terus meningkat sejak satu bulan terakhir terutama ke tempat wisata air terjun yang banyak terdapat di wilayah selatan seperti Curug Cikondang di Kecamatan Campaka dan Curug Citambur di Kecamatan Pasirkuda.
"Pekan pertama mendapat izin untuk kembali beroperasi, angka kunjungan mencapai 3.000 orang dari berbagai daerah dan didominasi wisatawan lokal Cianjur. Hingga saat ini, terutama akhir pekan angka kunjugan mencapai 2.500 orang lebih," kata Sundara Saputra Ketua Kompepar Curug Cikondang di Cianjur Minggu.
Ia menjelaskan, seiring meningkatnya angka kunjungan ke tempat wisata yang terletak di tengah perkebunan teh Campaka itu, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, bahkan untuk mengimbau wisatawan yang datang tetap menggunakan masker dan menjaga jarak, pihaknya menambah jumlah petugas.
Kembali dibukanya Curug Cikondang setelah empat bulan ditutup karena pandemi COVID-19, ungkap dia, angka kunjungan langsung meningkat tajam yang biasa pada akhir pekan hanya 1000 orang, saat ini bisa mencapai 2.500 orang lebih.
"Kembali dibukanya obyek wisata ini, membuat roda perekonomian warga kembali mengeliat, bahkan jumlah warung yang menjajakan berbagai macam hidangan dan jajanan serta oleh-oleh terus bertambah jumlahnya di sepanjang jalan menuju Curug Cikondang," katanya.
Hal senada terucap dari Yuce Ketua Kompepar Curug Citambur di Kecamatan Pagelaran, sejak dibukanya kembali izin untuk tempat wisata di wilayah selatan Cianjur, membuat angka kunjungan langsung melonjak tajam didominasi wisatawan dari Bandung dan Cianjur.
Curug Citambur yang terletak di tengah lahan milik Perhutani itu, setiap akhir pekan dipadati pengunjung yang jumlahnya lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi."Hari biasa saja jumlah pengunjung bisa mencapai 500 orang lebih, sebelum pandemi hari biasan paling banyak 100 orang," katanya.
Penerapan protokol kesehatan seperti pengunaan masker dan menjaga jarak serta imbauan untuk rajin mencuci tangan selama berada di lokasi secara gencar dilakukan petugas melalui pengeras suara atau secara langsung mendatangi pengunjung untuk sekedar mengingatkan.
"Bahkan dari pintu masuk yang berjarak satu kilometer sebelum air terjun dan wahana berswa poto, kami sudah menerapkan bagi pengunjung untuk tetap mengunakan masker, bagi yang tidak mengunakan kami minta untuk membeli masker terlebih dahulu," katanya.
Baca juga: XL Axiata salurkan 10 ribu paket internet gratis untuk pelajar Cianjur
Baca juga: Jalur KA Sukabumi-Cipatat kembali beroperasi 17 September
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pekan pertama mendapat izin untuk kembali beroperasi, angka kunjungan mencapai 3.000 orang dari berbagai daerah dan didominasi wisatawan lokal Cianjur. Hingga saat ini, terutama akhir pekan angka kunjugan mencapai 2.500 orang lebih," kata Sundara Saputra Ketua Kompepar Curug Cikondang di Cianjur Minggu.
Ia menjelaskan, seiring meningkatnya angka kunjungan ke tempat wisata yang terletak di tengah perkebunan teh Campaka itu, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, bahkan untuk mengimbau wisatawan yang datang tetap menggunakan masker dan menjaga jarak, pihaknya menambah jumlah petugas.
Kembali dibukanya Curug Cikondang setelah empat bulan ditutup karena pandemi COVID-19, ungkap dia, angka kunjungan langsung meningkat tajam yang biasa pada akhir pekan hanya 1000 orang, saat ini bisa mencapai 2.500 orang lebih.
"Kembali dibukanya obyek wisata ini, membuat roda perekonomian warga kembali mengeliat, bahkan jumlah warung yang menjajakan berbagai macam hidangan dan jajanan serta oleh-oleh terus bertambah jumlahnya di sepanjang jalan menuju Curug Cikondang," katanya.
Hal senada terucap dari Yuce Ketua Kompepar Curug Citambur di Kecamatan Pagelaran, sejak dibukanya kembali izin untuk tempat wisata di wilayah selatan Cianjur, membuat angka kunjungan langsung melonjak tajam didominasi wisatawan dari Bandung dan Cianjur.
Curug Citambur yang terletak di tengah lahan milik Perhutani itu, setiap akhir pekan dipadati pengunjung yang jumlahnya lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi."Hari biasa saja jumlah pengunjung bisa mencapai 500 orang lebih, sebelum pandemi hari biasan paling banyak 100 orang," katanya.
Penerapan protokol kesehatan seperti pengunaan masker dan menjaga jarak serta imbauan untuk rajin mencuci tangan selama berada di lokasi secara gencar dilakukan petugas melalui pengeras suara atau secara langsung mendatangi pengunjung untuk sekedar mengingatkan.
"Bahkan dari pintu masuk yang berjarak satu kilometer sebelum air terjun dan wahana berswa poto, kami sudah menerapkan bagi pengunjung untuk tetap mengunakan masker, bagi yang tidak mengunakan kami minta untuk membeli masker terlebih dahulu," katanya.
Baca juga: XL Axiata salurkan 10 ribu paket internet gratis untuk pelajar Cianjur
Baca juga: Jalur KA Sukabumi-Cipatat kembali beroperasi 17 September
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020