Emas kembali turun untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan mengangkat dolar lebih tinggi, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun 3,5 dolar AS atau 0,18 persen menjadi ditutup pada 1.934,30 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (3/9/2020), emas berjangka merosot 6,9 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.937,80 dolar AS per ounce.

Emas berjangka anjlok 34,2 dolar AS atau 1,73 persen menjadi 1.944,70 dolar AS pada Rabu (2/9/2020), setelah naik tipis 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.978,90 dolar AS pada Selasa (1/9/2020), dan menguat 3,7 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.978,60 dolar AS pada Senin (31/8/2020).

"Korelasi emas dengan dolar telah meningkat, terutama selama beberapa minggu terakhir dan emas sedang tertekan oleh kenaikan greenback menyusul laporan yang kuat, khususnya tingkat pengangguran," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan logam mulia di BMO.

Indeks dolar menguat 0,1 persen, menempatkannya di jalur untuk minggu terbaiknya sejak pertengahan Mei dan membuat logam lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Data menunjukkan angka penggajian (payrolls) non pertanian meningkat sebesar 1,371 juta pekerjaan pada Agustus, lebih baik dari yang diperkirakan. Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 8,4 persen dari 10,2 persen pada Juli, merupakan penurunan keempat berturut-turut.

"Namun, data ini tidak mengubah sikap Federal Reserve AS pada lebih banyak stimulus untuk dipompa ke dalam ekonomi dan mengambil toleransi terhadap tingkat inflasi yang lebih tinggi, menjaga emas tetap didukung dalam jangka panjang," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors.

Para pedagang juga menutup posisi mereka menjelang tiga hari libur akhir pekan Hari Buruh AS, ketika perdagangan di pasar akan ditutup pada Senin (7/8/2020).

Emas telah naik sekitar 27 persen sejauh tahun ini, dibantu oleh suku bunga mendekati nol secara global dan kebijakan moneter yang longgar, terutama dari The Fed, dan permintaan safe-haven didorong oleh gambaran ekonomi yang suram karena pandemi virus corona.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 16,3 sen atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 26,712 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,6 dolar AS atau 0,97 persen menjadi menetap pada 898,2 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas jatuh lagi, karena data AS dukung harapan pemulihan ekonomi

Baca juga: Turun Rp2.000, harga emas Antam Rabu ini Rp1.024.000/gram
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020