Cianjur, 3/12 (ANTARA) - Tiga ruang kelas di SDN Buniayu 02 di Kampung Buniayu, Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, ambruk akibat lapuk dimakan usia.

Sekolah dasar yang dibangun tahun 1999-2000 itu, awalnya memiliki enam ruang kelas dan satu kantor dan setelah ambruknya tiga ruang kelas, maka proses belajar-mengajar bagi 414 siswa sekolah itu terganggu.

Endang (43), di Cianjur, Kamis, saksi mata warga sekitar, membenarkan suara dentuman ambruknya tembok ruang kelas itu, Rabu (2/12) menjelang malam, saat hujan turun cukup deras disertai angin, terdengar kuat.

Tiba-tiba satu ruang kelas yang letaknya bersebelahan dengan rumah warga, ambruk hingga rata dengan tanah, katanya. Sebelumnya warga sempat mendengar suara dentuman keras, disertai bunyi gemuruh tembok yang runtuh.

"Saya langsung lari ke arah suara dan mendapati ruang kelas di SDN Buniayu, kembali runtuh rata dengan tanah. Ini untuk ketiga kalinya dalam satu tahun terakhir," tutur Endang.

Ia menambahkan, meskipun bangunan sekolah ini baru berusia kurang dari 10 tahun, namun kondisi bangunan sangat memprihatinkan.

Pihak pemerintah terkait di Pemkab Cianjur, diharapkan segera datang ke lokasi dan membantu membangun kembali ruang kelas yang ambruk.

"Siswa di sekolah ini cukup banyak, sehingga kasian kalau proses belajar-mengajar mereka terganggu karena tidak punya ruang kelas," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Buniayu, Uce Dadang Najib Ama S.Pd, mengungkapkan, runtuhnya ruang kelas untuk ketiga kalinya itu, telah diajukan untuk diperbaiki ke Diknas Cianjur.

Namun hingga saat ini, belum ada jawaban yang dapat memuaskan bagi pihak sekolah dan ratusan siswa. Saat ini, agar proses belajar- mengajar tidak terganggu, pihaknya menerapkan sistem pembagian waktu belajar, pagi dan siang.

"Sambil menunggu bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali ruang kelas yang ambruk, kami lakukan sistem belajar untuk kelas 1-3 pagi dan 4-6 siang," katanya.(K,FKR) ***3***

Fikri
(U.K-FKR/C/J003/J003) 03-12-2009 10:06:34

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009