Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya menyebut angin kencang yang belakangan meliputi wilayah Bandung dan sekitarnya sebagai fenomena yang wajar terjadi pada musim kemarau.

"Saat ini memang wajar, karena perbedaan tekanan yang mencolok antara benua Australia (tekanan tinggi) dan Benua Asia (tekanan rendah)," kata Tony di Bandung, Kamis.

Pada Rabu (26/8) kecepatan angin di Bandung tercatat sekitar 37 kilometer per jam, lebih tinggi ketimbang rata-rata kecepatan angin di wilayah Bandung Raya dalam keadaan normal yang sekitar 20 kilometer per jam.

Menurut Tony, wilayah Bandung saat ini diliputi angin dengan kecepatan di atas 25 kilometer per jam dan suhunya berkisar 27 derajat Celsius pada siang hari dan 21 derajat Celsius pada malam hari. 

"Untuk wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, kondisi ini berpeluang terjadi hingga akhir bulan Agustus nanti," katanya.

Tony menyarankan warga untuk menjaga kesehatan dan menghemat penggunaan air selama musim kemarau.

"Selalu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh karena gangguan debu dan polusi udara lebih meningkat. Selain itu berhemat dalam penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari," kata dia.

Baca juga: Disdagin Bandung sebut daya beli melemah sebabkan harga sayuran turun

Baca juga: Pemkot Bandung tindak tempat hiburan langgar protokol COVID-19


 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020