Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika optimisme dari otorisasi regulator kesehatan Amerika Serikat terhadap pengobatan COVID-19 mengangkat saham-saham di Wall Street ke rekor tertinggi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun 7,8 dolar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 1.939,2 dolar AS per ounce.

Emas berjangka naik tipis 0,5 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.947 dolar AS pada Jumat (21/8/2020), setelah jatuh 23,8 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.946,50 dolar AS pada Kamis (20/8/2020) dan anjlok 42,8 dolar AS atau 2,13 persen menjadi 1.970,30 dolar AS pada Rabu (19/8/2020).

"Emas baru saja berkonsolidasi dengan indeks saham pada rekor tertinggi. Ini (emas) benar-benar membutuhkan katalis yang lebih besar, membutuhkan stimulus fiskal tambahan, perlu peningkatan inflasi, untuk benar-benar bergerak," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan darurat plasma darah pada pasien COVID-19 dan berdasarkan laporan pemerintah Trump dapat mempercepat kandidat vaksin.

Sementara itu, pembicaraan antara Partai Demokrat dan Republik tentang undang-undang bantuan virus corona tetap macet.

"Sementara pengembangan vaksin COVID-19 dan peningkatan data ekonomi menghadirkan hambatan jangka pendek bagi emas, suku bunga rendah dan negatif, dolar AS yang lebih lemah, dan ekspektasi stimulus lebih lanjut menjaga keseimbangan risiko pada sisi positif," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper dalam sebuah catatan.

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah meluncurkan langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk meringankan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, tetapi itu juga mendorong kemungkinan peningkatan inflasi.

Para investor sedang menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di simposium tahunan bank di Jackson Hole, Wyoming, pada Kamis (27/8/2020) untuk tanda-tanda seberapa agresif mereka berusaha menangani pemulihan jangka panjang dari pandemi.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 12,5 sen atau 0,47 persen menjadi ditutup pada 26,607 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 1,6 dolar AS atau 0,17 persen menjadi menetap pada 924,5 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas relatif stabil terganjal penguatan dolar

Baca juga: Emas berjangka turun 23,8 dolar, meski klaim pengangguran AS naik

Baca juga: Emas jatuh setelah dolar melonjak dan imbal hasil obligasi naik

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020