DPRD Cianjur, Jawa Barat, terus mendorong Pemkab Cianjur untuk segera merealisasikan pembangunan Puncak II sebagai solusi macet total yang sejak beberapa pekan terakir kembali menghiasi jalur utama Puncak karena tingginya volume kendaraan yang melintas menuju tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas.
Anggota Komisi D DPRD Cianjur, Abdul Karim di Cianjur Rabu, mengatakan tingginya volume kendaraan pendatang yang melintas di jalur Puncak-Cipanas, setiap akhir pekan membuat kemacetan panjang hingga macet total sering terjadi, sehingga ribuan pengendara terjebak hingga berjam-jam di jalur tersebut.
"Meskipun petugas kepolisian sudah melakukan berbagai upaya rekayasa arus untuk menghindari macet total, belum menjadi solusi kemacetan di jalur utama Puncak. Sehingga kami akan mendorong pemerintah daerah hingga pusat untuk segera merealisasikan pembangunan jalur Puncak II," katanya.
Pasalnya kondisi lebar jalan di jalur utama Puncak, sudah tidak dapat menampung kendaraan yang terus meningkat terutama saat akhir pekan dari arah Bogor menuju Puncak-Cipanas dan ketika sore menjelang dari arah sebaliknya antrian panjang kendaraan akan terlihat.
Bahkan minggu lalu, ungkap dia, dirinya dan keluarga terpaksa membatalkan diri untuk berkunjung ke rumah mertuanya di Jakarta karena terjebak hingga 8 jam di jalur utama Puncak, bersama ribuan pengendara lainnnya yang mengunakan kendaraan roda empat yang tidak bergerak hingga puluhan menit.
"Kalau yang berwisata wajar terjebak macet di Puncak, yang kami pikirkan pengusaha yang memasok sayur mayur ke Jabotebek sudah pasti merugi karena terlambat mengantarkan barang atau barang membusuk di atas mobil dan ditolak pemesan ketika sampai," katanya.
Sehingga pihaknya bersama dengan Pemkab Cianjur, akan mendorong pemerintah pusat untuk menyegerakan pembangunan jalur Puncak II sebagai solusi satu-satunya untuk mengatasi macet total di Jalur utama Puncak agar roda perekonomian warga sekitar tidak lagi terganggu.
Semenetara harapan serupa terucap dari warga di tiga kecamatan di wilayah utara Cianjur seperti Cipanas, Pacet dan Sukaresmi karena selama jalur utama Puncak macet total berimbas terhadap aktifitas warga terutama pengusaha sayur mayur dan petani bunga yang kerap merugi karena barang pesanan terlambat datang.
"Kalau Puncak macet, bagian pengiriman harus mencari jalur alternatif kalau tidak Jonggol memaksakan diri melintas di jalur Puncak II yang kondisinya rusak berat. Semoga dengan dibangunnya jalur Puncak II menjadi solusi untuk semua pihak terutama kami pengusaha sayur mayur dan bunga potong," kata Suhendar pengusaha sayur mayur di Kecamatan Pacet.
Baca juga: Pemkab Cianjur bangun jalur Puncak II tahun 2021
Baca juga: Bogor kerahkan TNI garap jalur Puncak II jika tak digubris PUPR
Baca juga: Pemkab Cianjur berharap dukungan Pemprov Jabar bangun Puncak II
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Anggota Komisi D DPRD Cianjur, Abdul Karim di Cianjur Rabu, mengatakan tingginya volume kendaraan pendatang yang melintas di jalur Puncak-Cipanas, setiap akhir pekan membuat kemacetan panjang hingga macet total sering terjadi, sehingga ribuan pengendara terjebak hingga berjam-jam di jalur tersebut.
"Meskipun petugas kepolisian sudah melakukan berbagai upaya rekayasa arus untuk menghindari macet total, belum menjadi solusi kemacetan di jalur utama Puncak. Sehingga kami akan mendorong pemerintah daerah hingga pusat untuk segera merealisasikan pembangunan jalur Puncak II," katanya.
Pasalnya kondisi lebar jalan di jalur utama Puncak, sudah tidak dapat menampung kendaraan yang terus meningkat terutama saat akhir pekan dari arah Bogor menuju Puncak-Cipanas dan ketika sore menjelang dari arah sebaliknya antrian panjang kendaraan akan terlihat.
Bahkan minggu lalu, ungkap dia, dirinya dan keluarga terpaksa membatalkan diri untuk berkunjung ke rumah mertuanya di Jakarta karena terjebak hingga 8 jam di jalur utama Puncak, bersama ribuan pengendara lainnnya yang mengunakan kendaraan roda empat yang tidak bergerak hingga puluhan menit.
"Kalau yang berwisata wajar terjebak macet di Puncak, yang kami pikirkan pengusaha yang memasok sayur mayur ke Jabotebek sudah pasti merugi karena terlambat mengantarkan barang atau barang membusuk di atas mobil dan ditolak pemesan ketika sampai," katanya.
Sehingga pihaknya bersama dengan Pemkab Cianjur, akan mendorong pemerintah pusat untuk menyegerakan pembangunan jalur Puncak II sebagai solusi satu-satunya untuk mengatasi macet total di Jalur utama Puncak agar roda perekonomian warga sekitar tidak lagi terganggu.
Semenetara harapan serupa terucap dari warga di tiga kecamatan di wilayah utara Cianjur seperti Cipanas, Pacet dan Sukaresmi karena selama jalur utama Puncak macet total berimbas terhadap aktifitas warga terutama pengusaha sayur mayur dan petani bunga yang kerap merugi karena barang pesanan terlambat datang.
"Kalau Puncak macet, bagian pengiriman harus mencari jalur alternatif kalau tidak Jonggol memaksakan diri melintas di jalur Puncak II yang kondisinya rusak berat. Semoga dengan dibangunnya jalur Puncak II menjadi solusi untuk semua pihak terutama kami pengusaha sayur mayur dan bunga potong," kata Suhendar pengusaha sayur mayur di Kecamatan Pacet.
Baca juga: Pemkab Cianjur bangun jalur Puncak II tahun 2021
Baca juga: Bogor kerahkan TNI garap jalur Puncak II jika tak digubris PUPR
Baca juga: Pemkab Cianjur berharap dukungan Pemprov Jabar bangun Puncak II
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020