Universitas Indonesia (UI) melakukan dua kegiatan khusus dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu membentangkan ornamen berupa kain merah putih raksasa dan mengibarkan bendera merah putih di angkasa Jakarta.
Ketua Umum MAPALA UI 2020 Salsabila Safira yang juga mahasiswa Fakultas Hukum UI angkatan 2018, di Depok, Senin, mengatakan sangat senang ketika mendapatkan kesempatan untuk dapat memasang ornamen merah putih raksasa di Gedung Rektorat Kampus UI Depok.
"Saya sangat bersemangat melakukan aksi ini karena selain membutuhkan keberanian, diperlukan pula strategi yang matang agar dapat memanfaatkan tenaga, waktu, serta peralatan dengan tepat dan efisien," kata Cacul yang telah lulus sertifikat dari HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia).
Selain itu, saya selalu mengingatkan Tim MAPALA UI agar selalu mengutamakan keamanan. "Saya bukanlah seorang adrenaline junkie, melainkan safety junkie," katanya.
Inisiasi UI diharapkan mampu menjadi simbol semarak Hari Kemerdekaan RI di tengah pandemi COVID-19 agar selalu bersemangat, memiliki daya juang, namun tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan.
Kegiatan membentangkan ornamen berupa kain merah putih raksasa berukuran 8 x 25 meter di Gedung Rektorat UI Kampus Depok yang memiliki ketinggian 48 meter.
Aksi heroik ini dilakukan oleh delapan mahasiswa UI yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa MAPALA UI (Mahasiswa Pecinta Alam) sebagai bagian dari ekspresi cinta sivitas akademika UI terhadap Tanah Air, yang juga melalui pemasangan berbagai ornamen merah putih di seluruh area Kampus UI.
Selain membentangkan ornamen merah putih raksasa di Gedung Rektorat UI di kampus Depok, UI juga mengibarkan bendera merah putih di angkasa Jakarta. Seluruh aksi yang dijalankan cukup menantang, namun dilakukan tim terjun payung yang berpengalaman dan telah tersertifikasi.
Ia mengatakan setiap tahun, MAPALA UI selalu memanfaatkan momentum 17 Agustus untuk upacara dan mengibarkan bendera di berbagai tempat antimainstream, sebut saja pada tahun 2019, kami mengibarkan bendera di Gua Grubug, Gunung Kidul dan Tebing Sumbing Gunung Kelud.
Pada tahun 2018, kami melakukan pengibaran bendera di udara di atas Pegunungan Arfak. Kemudian, pada tahun 2017, Mapala UI mengibarkan bendera di puncak Tebing Puruk Sandukui, Kalimantan Tengah dan Gua Hatusaka, Maluku.
Tahun ini, karena situasi pandemi, kami terpaksa untuk menunda bergiat di alam, sehingga saat memperoleh tawaran ini, kami sangat bersemangat dan mendukung sepenuhnya.
"Kami telah berpengalaman melakukan ekspedisi ke gua vertikal di Indonesia. Saya sendiri telah menjelajahi Gua Grubug dengan ketinggian lebih kurang 90 meter, sedangkan ketinggian gedung Rektorat UI hanya berkisar 48 meter," ujar Cacul, demikian Salsa kerap disapa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Ketua Umum MAPALA UI 2020 Salsabila Safira yang juga mahasiswa Fakultas Hukum UI angkatan 2018, di Depok, Senin, mengatakan sangat senang ketika mendapatkan kesempatan untuk dapat memasang ornamen merah putih raksasa di Gedung Rektorat Kampus UI Depok.
"Saya sangat bersemangat melakukan aksi ini karena selain membutuhkan keberanian, diperlukan pula strategi yang matang agar dapat memanfaatkan tenaga, waktu, serta peralatan dengan tepat dan efisien," kata Cacul yang telah lulus sertifikat dari HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia).
Selain itu, saya selalu mengingatkan Tim MAPALA UI agar selalu mengutamakan keamanan. "Saya bukanlah seorang adrenaline junkie, melainkan safety junkie," katanya.
Inisiasi UI diharapkan mampu menjadi simbol semarak Hari Kemerdekaan RI di tengah pandemi COVID-19 agar selalu bersemangat, memiliki daya juang, namun tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan.
Kegiatan membentangkan ornamen berupa kain merah putih raksasa berukuran 8 x 25 meter di Gedung Rektorat UI Kampus Depok yang memiliki ketinggian 48 meter.
Aksi heroik ini dilakukan oleh delapan mahasiswa UI yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa MAPALA UI (Mahasiswa Pecinta Alam) sebagai bagian dari ekspresi cinta sivitas akademika UI terhadap Tanah Air, yang juga melalui pemasangan berbagai ornamen merah putih di seluruh area Kampus UI.
Selain membentangkan ornamen merah putih raksasa di Gedung Rektorat UI di kampus Depok, UI juga mengibarkan bendera merah putih di angkasa Jakarta. Seluruh aksi yang dijalankan cukup menantang, namun dilakukan tim terjun payung yang berpengalaman dan telah tersertifikasi.
Ia mengatakan setiap tahun, MAPALA UI selalu memanfaatkan momentum 17 Agustus untuk upacara dan mengibarkan bendera di berbagai tempat antimainstream, sebut saja pada tahun 2019, kami mengibarkan bendera di Gua Grubug, Gunung Kidul dan Tebing Sumbing Gunung Kelud.
Pada tahun 2018, kami melakukan pengibaran bendera di udara di atas Pegunungan Arfak. Kemudian, pada tahun 2017, Mapala UI mengibarkan bendera di puncak Tebing Puruk Sandukui, Kalimantan Tengah dan Gua Hatusaka, Maluku.
Tahun ini, karena situasi pandemi, kami terpaksa untuk menunda bergiat di alam, sehingga saat memperoleh tawaran ini, kami sangat bersemangat dan mendukung sepenuhnya.
"Kami telah berpengalaman melakukan ekspedisi ke gua vertikal di Indonesia. Saya sendiri telah menjelajahi Gua Grubug dengan ketinggian lebih kurang 90 meter, sedangkan ketinggian gedung Rektorat UI hanya berkisar 48 meter," ujar Cacul, demikian Salsa kerap disapa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020