Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ketidakpastian global dan domestik masih akan terjadi sehingga Indonesia harus fokus mempersiapkan diri menghadapi tahun 2021.

“Saat ini kita juga harus fokus mempersiapkan diri menghadapi tahun 2021. Ketidakpastian global maupun domestik masih akan terjadi,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2020 - 2021, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.

Kepala Negara mengatakan program pemulihan ekonomi akan terus dilanjutkan bersamaan dengan reformasi di berbagai bidang.

Ia juga menekankan bahwa kebijakan relaksasi defisit melebihi 3 persen dari PDB masih diperlukan. Meski begitu ia menegaskan bahwa kebijakan itu diterapkan dengan tetap menjaga kehati-hatian, kredibilitas, dan kesinambungan fiskal.

Pandemi COVID-19, kata Presiden, memang telah menjadi bencana kesehatan dan kemanusiaan di abad ini yang berimbas pada semua lini kehidupan manusia.
Berawal dari masalah kesehatan, dampak pandemi COVID-19 disebutnya telah meluas ke masalah sosial, ekonomi, bahkan ke sektor keuangan.

“Penanganan yang luar biasa telah dilakukan oleh banyak negara, terutama melalui stimulus fiskal,” katanya.

Presiden Jokowi mencontohkan Jerman yang mengalokasikan stimulus fiskal sebesar 24,8 persen dari PDB, namun pertumbuhan ekonominya terkontraksi minus 11,7 persen di kuartal kedua 2020. Selain itu, Amerika Serikat mengalokasikan 13,6 persen PDB, namun pertumbuhan ekonominya minus 9,5 persen.

“China mengalokasikan stimulus 6,2 persen PDB, dan telah kembali tumbuh positif 3,2 persen di kuartal kedua, namun tumbuh minus 6,8 persen di kuartal sebelumnya,” kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu hadir secara langsung maupun virtual para pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah, pimpinan dan anggota lembaga negara, para menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala lembaga pemerintahan, Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung.

Baca juga: Presiden : Pembangunan tahun 2021 didukung pendapatan Rp1.776,4 triliun

Baca juga: Presiden targetkan pertumbuhan ekonomi 4,5-5,5 persen pada 2021

Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan rencana pemerintah terkait reformasi pendidikan

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020