Pelatih Inter Milan Antonio Conte mengaku puas timnya bermain sesuai dengan strategi yang dirancang sehingga lolos ke semifinal Liga Europa setelah menyingkirkan Bayer Leverkusen 2-1 dalam laga perempatfinal Selasa dini hari.
"Saya sangat puas karena kami bermain sebagaimana sudah kami rencanakan untuk pertandingan ini, tak boleh sekalipun membiarkan Leverkusen berlama-lama menguasai bola, selalu dengan tingkat tekanan tertentu. Pelatih hanya bisa senang manakala dia menyaksikan komitmen semacam itu," kata Conte dalam laman UEFA.
Romelu Lukaku menciptakan salah satu gol yang menjadi penentu kemenangan Inter sehingga Leverkusen kesulitan mengatasi defisit walaupun sukses menciptakan sebuah gol balasan dan ini tidak bisa meloloskan mereka ke semifinal.
Mengenai Lukaku, Conte berkata, "Lukaku? Sulit memilih pemain-pemain setelah penampilan tim sebagus ini. Sudah pasti semua tim bermain untuk menempatkan penyerangnya dalam posisi yang untuk mengekspresikan dirinya dalam cara sebaik mungkin dan mencetak gol."
Leverkusen sendiri mengakui keunggulan lawannya yang dari Italia itu.
"Kami kalah melawan lawan yang hebat. Kami tidak bermain bagus dalam 20 menit pertama...pada babak kedua saya kira kami bisa berbuat sesuatu, sekalipun kami tidak memiliki peluang kelas satu," kata pelatih Leverkusen Peter Bosz.
Hal ini diamini oleh gelandang Leverkusen Kerem Demirbay
"Kami kecewa kami tersisih. Kami tidak bertahan bagus sepanjang waktu. Lukaku penentu pertandingan ini. Tak mudah melawan tim Italia," kata Demirbay.
Sedangkan bek Inter Milan Diego Godín memberikan pujian khusus kepada Antonio Conte yang telah menempa Inter sehingga menjadi tim setangguh sekarang.
"Anda sering bilang Anda harus memainkan setiap laga seperti final, tetapi dengan format ini hal itu sungguh seperti itu dan kami siap untuk 'final' kami berikutnya," kata Godin.
"Setelah bermain dalam cara berbeda selama bertahun-tahun, saya perlu waktu untuk beradaptasi. Bahan secara fisik (pola permainan) sepakbola Conte lebih menuntut dibandingkan dengan yang biasa saya lakukan. Tetapi kini saya merasa oke dan saya bisa membantu tim, khususnya dengan pengalaman saya," sambung Godin.
Rekannya Nicolò Barella menimpali, "Malam ini kami telah membuktikan omongan orang bahwa kami bukan tim yang bersatu itu salah."
Baca juga: Inter Milan ke semifinal Liga Europa setelah kalahkan Leverkusen
Baca juga: MU ke semifinal Liga Europa setelah kalahkan FC Copenhagen 1-0
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya sangat puas karena kami bermain sebagaimana sudah kami rencanakan untuk pertandingan ini, tak boleh sekalipun membiarkan Leverkusen berlama-lama menguasai bola, selalu dengan tingkat tekanan tertentu. Pelatih hanya bisa senang manakala dia menyaksikan komitmen semacam itu," kata Conte dalam laman UEFA.
Romelu Lukaku menciptakan salah satu gol yang menjadi penentu kemenangan Inter sehingga Leverkusen kesulitan mengatasi defisit walaupun sukses menciptakan sebuah gol balasan dan ini tidak bisa meloloskan mereka ke semifinal.
Mengenai Lukaku, Conte berkata, "Lukaku? Sulit memilih pemain-pemain setelah penampilan tim sebagus ini. Sudah pasti semua tim bermain untuk menempatkan penyerangnya dalam posisi yang untuk mengekspresikan dirinya dalam cara sebaik mungkin dan mencetak gol."
Leverkusen sendiri mengakui keunggulan lawannya yang dari Italia itu.
"Kami kalah melawan lawan yang hebat. Kami tidak bermain bagus dalam 20 menit pertama...pada babak kedua saya kira kami bisa berbuat sesuatu, sekalipun kami tidak memiliki peluang kelas satu," kata pelatih Leverkusen Peter Bosz.
Hal ini diamini oleh gelandang Leverkusen Kerem Demirbay
"Kami kecewa kami tersisih. Kami tidak bertahan bagus sepanjang waktu. Lukaku penentu pertandingan ini. Tak mudah melawan tim Italia," kata Demirbay.
Sedangkan bek Inter Milan Diego Godín memberikan pujian khusus kepada Antonio Conte yang telah menempa Inter sehingga menjadi tim setangguh sekarang.
"Anda sering bilang Anda harus memainkan setiap laga seperti final, tetapi dengan format ini hal itu sungguh seperti itu dan kami siap untuk 'final' kami berikutnya," kata Godin.
"Setelah bermain dalam cara berbeda selama bertahun-tahun, saya perlu waktu untuk beradaptasi. Bahan secara fisik (pola permainan) sepakbola Conte lebih menuntut dibandingkan dengan yang biasa saya lakukan. Tetapi kini saya merasa oke dan saya bisa membantu tim, khususnya dengan pengalaman saya," sambung Godin.
Rekannya Nicolò Barella menimpali, "Malam ini kami telah membuktikan omongan orang bahwa kami bukan tim yang bersatu itu salah."
Baca juga: Inter Milan ke semifinal Liga Europa setelah kalahkan Leverkusen
Baca juga: MU ke semifinal Liga Europa setelah kalahkan FC Copenhagen 1-0
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020