Biofarma mengumumkan dimulainya simulasi uji klinis tahap ketiga vaksin COVID-19 dari Sinovac China pada Kamis (6/8), dalam rangka mengatasi pandemi.
"Kami mohon doa di ulang tahun kami yang ke-130 tahun pada hari ini, Kamis (6/8) kita akan memulai uji klinis untuk pengembangan vaksin COVID-19," ujar Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir dalam rangkaian HUT Holding BUMN Farmasi secara virtual di Bandung, Kamis.
Menurut Honesti, vaksin COVID-19 inilah yang sebenarnya sangat ditunggu oleh hampir semua negara yang sedang berlomba-lomba untuk bisa segera menghadirkan vaksin.
"Kenapa? Karena hanya vaksin inilah yang dapat membawa kembali kita ke kehidupan normal. Tentu kita tidak mau selamanya memakai masker, face shield, menjaga jarak karena tentunya akan merusak interaksi sosial kita, karena manusia adalah makhluk sosial," katanya.
Ia memohon dukungan dari semua pihak agar uji klinis vaksin COVID-19 ini berjalan baik, sehingga nanti Bio Farma beserta anggota holding BUMN farmasi yakni Kimia Farma dan Indofarma, bisa segera mewujudkan vaksin COVID-19 untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik.
Sebagai tahap awal uji klinis tahap ketiga, sebanyak 2.400 dosis vaksin dari Sinovac, China, sudah tiba di Bio Farma pada tanggal 19 Juli 2020, berkat dukungan Kementerian BUMN dan peran Kementerian Luar Negeri yang memasukkan vaksin sebagai diplomatic goods.
Vaksin yang datang tersebut masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020. Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya.
Uji klinis vaksin COVID-19 ini, akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis yaitu di Fakultas Kedokteran UNPAD, yang akan mengambil sample sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 – 59 tahun, dengan kriteria – kriteria tertentu. Sedangkan sisa dari vaksin tersebut, akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).
Dalam uji klinis vaksin COVID-19, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
Selain dengan Baltbangkes, Bio Farma juga bekerja sama dengan BPOM RI sebagai regulator dan tentu saja dengan FK UNPAD sebagai institusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin-vaksin yang beredar di Indonesia.
Baca juga: Menteri BUMN tegaskan Biofarma produksi vaksin COVID-19 halal
Baca juga: Menteri BUMN janji Biofarma bisa produksi 250 juta vaksin COVID-19
Baca juga: Biofarma: Uji klinis di Indonesia percepat penemuan vaksin corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami mohon doa di ulang tahun kami yang ke-130 tahun pada hari ini, Kamis (6/8) kita akan memulai uji klinis untuk pengembangan vaksin COVID-19," ujar Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir dalam rangkaian HUT Holding BUMN Farmasi secara virtual di Bandung, Kamis.
Menurut Honesti, vaksin COVID-19 inilah yang sebenarnya sangat ditunggu oleh hampir semua negara yang sedang berlomba-lomba untuk bisa segera menghadirkan vaksin.
"Kenapa? Karena hanya vaksin inilah yang dapat membawa kembali kita ke kehidupan normal. Tentu kita tidak mau selamanya memakai masker, face shield, menjaga jarak karena tentunya akan merusak interaksi sosial kita, karena manusia adalah makhluk sosial," katanya.
Ia memohon dukungan dari semua pihak agar uji klinis vaksin COVID-19 ini berjalan baik, sehingga nanti Bio Farma beserta anggota holding BUMN farmasi yakni Kimia Farma dan Indofarma, bisa segera mewujudkan vaksin COVID-19 untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik.
Sebagai tahap awal uji klinis tahap ketiga, sebanyak 2.400 dosis vaksin dari Sinovac, China, sudah tiba di Bio Farma pada tanggal 19 Juli 2020, berkat dukungan Kementerian BUMN dan peran Kementerian Luar Negeri yang memasukkan vaksin sebagai diplomatic goods.
Vaksin yang datang tersebut masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020. Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya.
Uji klinis vaksin COVID-19 ini, akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis yaitu di Fakultas Kedokteran UNPAD, yang akan mengambil sample sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 – 59 tahun, dengan kriteria – kriteria tertentu. Sedangkan sisa dari vaksin tersebut, akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).
Dalam uji klinis vaksin COVID-19, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
Selain dengan Baltbangkes, Bio Farma juga bekerja sama dengan BPOM RI sebagai regulator dan tentu saja dengan FK UNPAD sebagai institusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin-vaksin yang beredar di Indonesia.
Baca juga: Menteri BUMN tegaskan Biofarma produksi vaksin COVID-19 halal
Baca juga: Menteri BUMN janji Biofarma bisa produksi 250 juta vaksin COVID-19
Baca juga: Biofarma: Uji klinis di Indonesia percepat penemuan vaksin corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020